JAKARTA - Para pengguna BBM nonsubsidi Pertamina kini harus merogoh kocek lebih dalamSebab, setelah pada 15 April lalu Pertamina tidak mengubah harga pertamax, mulai 20 April lalu harga pertamax naik.
VP Komunikasi PT Pertamina Mochamad Harun mengatakan, perubahan harga itu harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan pergerakan harga minyak dunia
BACA JUGA: Pengalihan Blok Madura Cacat Hukum
"Karena itu, harga BBM nonsubsidi yang terdiri atas pertamax/bio pertamax, pertamax plus, dan pertamina dex di sebagian besar wilayah Indonesia berubah," ujarnya kemarin (21/4).Untuk wilayah Unit Pemasaran (UPms) III atau Jakarta dan sekitarnya, harga pertamax yang pada 15 April lalu Rp 8.600 per liter naik menjadi Rp 8.700 per liter
Untuk wilayah UPms V atau Surabaya dan sekitarnya, harga pertamax/bio pertamax naik dari Rp 8.900 per liter menjadi Rp 9.050 per liter
BACA JUGA: SPT Tinggi, Setoran Pajak Belum Tentu
Sedangkan harga pertamax plus naik dari Rp 9.200 per liter menjadi Rp 9.300 per literSebenarnya Pertamina biasa mengevaluasi harga BBM nonsubsidi setiap dua pekan, yakni pada tanggal 1 dan tangga 15 setiap bulan
BACA JUGA: Dana Triliunan Dibagi ke Daerah Lewat Lobi
Namun, bulan ini Pertamina pada 15 April lalu tidak mengubah harga dan baru merubah harga pada 20 April.Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Pertamina Djaelani Sutomo mengakui, lonjakan harga pertamax dan pertamax plus yang didorong kenaikan harga minyak dunia mengakibatkan konsumsi BBM nonsubsidi tersebut terus turun"Usaha kami untuk meningkatkan konsumsi pertamax belum memperlihatkan hasil memuaskan," ujarnya.
Dajelani menyebutkan, sejak harga pertamax dan pertamax plus merangkak naik, para konsumen yang dulu sudah mengonsumsi BBM nonsubsidi kembali beralih kepada BBM subsidi"Akibatnya, konsumsi pertamax turun 12 persen," katanya(owi/c4/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Semua Industri Terima Tax Holiday
Redaktur : Tim Redaksi