Hari-Hari Terakhir Hasan Tiro, Mantan Petinggi GAM, sebelum Meninggal

Berkewarganeragaan Indonesia, Dimakamkan di Samping Makam Chik Di Tiro

Jumat, 04 Juni 2010 – 07:48 WIB
TEUNGKU Hasan Muhammad Di Tiro atau yang dikenal dengan nama Hasan Tiro Kamis (3/6) meninggal duniaHingga akhir hayatnya, mantan deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu masih memikirkan nasib rakyat Aceh

BACA JUGA: Mengunjungi Daqing, Daerah Penghasil Minyak Terbesar di Tiongkok



Warga Nanggroe Aceh Darussalam berduka
Hasan Tiro, 85, dipanggil Yang Mahakuasa sekitar pukul 12.15 kemarin di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh

BACA JUGA: Soal Rokok, Ingatkan Opium pun Dulu Tak Haram

Bendera merah putih setengah tiang langsung berkibar di seantero bumi Serambi Makkah sebagai bentuk belasungkawa
Tidak hanya sehari, tapi sampai empat hari

BACA JUGA: Ketika Rano Karno Merindukan Dunia Seni

Bahkan, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menginstruksi rakyat Aceh untuk mengadakan tahlilan selama seminggu.

"Saya minta masyarakat Aceh mengibarkan bendera merah putih setengah tiang dan menggelar tahlilan untuk mendoakan almarhum," seru Irwandi saat melayat di rumah duka.
Tak lama kemudian, di kantor-kantor dan rumah-rumah penduduk di Banda Aceh berkibar bendera merah putih setengah tiangNamun, ada yang salah memahami perintah gubernur tersebutYang terjadi, ada yang mengibarkan bendera Partai AcehTak heran, pengibaran itu sempat dipertanyakan petinggi Komite Peralihan Aceh (KPA) Darwis Jinieb yang sedang melayat

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Darwis langsung menyuruh orang menurunkan bendera Partai Aceh ituSebab, pengibaran bendera di lapangan Blangpadang itu hanya 50 meter dari rumah duka, yakni rumah dinas Ketua DPRD Aceh Hasbi AbdullahBeruntung insiden tersebut bisa segera tertangani.

Hasan Tiro dirawat di RSUZA karena infeksi saluran pernapasan sehingga paru-paru dan jantungnya tidak berfungsi maksimalSelama dua pekan dia menjalani perawatan intensif oleh 11 dokter ahli yang 24 jam nonstop memantau perkembangan kondisi kesehatan cicit pahlawan Chik Di Tiro itu

Menurut Wakil Direktur RSUZA dr Andalas SpOG, selama menjalani perawatan, Hasan Tiro sempat beberapa kali menjalani cuci darahHal itu dilakukan untuk menetralkan zat kimiawi yang ada dalam tubuh.

"Sebagian besar fungsi organ vital seperti jantung, paru-paru, dan ginjal sudah menurun, sehingga terjadi komplikasiIni lebih disebabkan oleh faktor usia," ujar Andalas

Kondisi Hasan Tiro, kata Andalas, sempat membaik setelah tim dokter melakukan beberapa langkah medisNamun, dua hari terakhir kesehatannya kembali turun drastis"Tadi (kemarin pagi, Red) frekuensi denyut jantungnya melemah hingga 50 persenBegitu juga tekanan darahnyaKami telah berbuat semaksimal mungkin, namun Hasan Tiro tak tertolong lagi," ungkap ketua tim dokter itu"Saat mengembuskan napas terakhir, wajahnya tampak tersenyum," imbuhnya.

Selama dirawat di RSUZA, para mantan anggota GAM silih berganti menjaga junjungannya ituMenurut Khairuddin, eks-kombatan GAM, pada hari-hari terakhirnya Hasan Tiro sering mengigau"Meski dengan suara lirih, beliau sering mengucapkan kata Aceh berkali-kaliKami hampir tak percaya mendengarnya," kata Khairuddin.

Hal senada diungkapkan Darwis Jinieb, petinggi KPAMenurut Darwis, Hasan Tiro pernah berpesan kepada dirinya supaya tetap memperhatikan kesejahteraan rakyat Aceh"Itu salah satu pesan terakhirnya yang disampaikan kepada kami," tutur Darwis

Jenazah Hasan Tiro dimakamkan di kompleks makam keluarga di Desa Meureu, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, kemarin petangRibuan pelayat mengantar jenazah tokoh kontroversial itu hingga peristirahatannya yang terakhirHadir pada prosesi pemakaman tersebut, antara lain, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah, dan para mantan tokoh GAM.

Setelah disalatkan di masjid kompleks makam tersebut, jenazah dimasukkan ke liang lahat diiringi salawat para pelayatMakam Hasan Tiro berdampingan dengan kakeknya, pahlawan nasional Chik Di Tiro

Hasan Tiro mengasingkan diri di Stockholm, Swedia, sejak 1976Dia kembali ke Aceh setelah penandatanganan kesepakatan damai RI-GAM di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005Pada Oktober 2008 dia sempat pulang ke IndonesiaNamun, sejak akhir Oktober 2009, dia tinggal di rumah kontrakan di kawasan Lamteumen Timur, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara khusus menyampaikan duka cita atas meninggalnya Hasan TiroDia berdoa agar semua keluarga tawakal dan tabah.

SBY mengatakan, pemerintah telah mengabulkan permohonan kewarganegaraan Indonesia kepada Hasan TiroSebelumnya, tokoh GAM tersebut berkewarganegaraan Swedia
"Bahkan, Menko Polhukam telah saya tugasi menyerahkan surat kewarganegaraan itu kepada pihak keluarga karena almarhum waktu itu dalam keadaan sakit beratDengan demikian, Bapak Hasan Tiro akan dimakamkan di Indonesia sebagai warga negara IndonesiaIni juga menandakan sekali lagi berakhirnya konflik yang ada di Aceh dengan cara yang bermartabat dan damai," kata SBY di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/6)

Menko Polhukam Djoko Suyanto menyerahkan berkas-berkas keresmian menjadi WNI kepada Hasan Tiro pada Rabu 2 Juni 2010 di RSUZA Banda AcehHasan Tiro berdomisili lama di Swedia karena persoalan politikDia adalah alumnus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta yang juga pernah mengenyam ilmu pendidikan di Columbia UniversityDia pernah beristri orang Amerika yang kemudian diceraikanDari perkawinannya itu, Hasan Tiro memiliki seorang anak yang tinggal di Swedia. (ian/slm/sof/c2/ari)

BACA ARTIKEL LAINNYA... In Memoriam Ramdan Putra Aldil Saputra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler