Harimau Uzur KBS Akhirnya Mati

Sabtu, 08 Februari 2014 – 06:10 WIB

jpnn.com - SATU lagi satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) mati. Terbaru, seekor harimau benggala putih bernama Cantrika mati karena kerusakan lidah dan radang paru-paru.

Kejadian itu merupakan kematian satwa KBS keenam dalam sebulan terakhir. Namun, Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS), pengelola KBS, memprediksi bahwa harimau berumur 17 tahun itu mati murni karena sakit dan sudah tua. 

BACA JUGA: Harga Karet Turun Hingga Rp5 Ribu

Awalnya petugas KBS mendapati harimau betina itu mengalami luka sobek pada lidah. Akhirnya, pada Kamis (23/1) harimau tersebut dipindahkan ke karantina oleh dokter hewan KBS. Luka itu membuat harimau kelahiran KBS tersebut tidak bisa menelan makanan. 

Dalam karantina tersebut, berbagai penanganan telah dilakukan, mulai memberikan makan berupa daging giling hingga makanan kucing kalengan.

BACA JUGA: Aksi Buruh Bikin Pabrik Lumpuh

Tapi, tetap saja harimau anakan dari pasangan harimau Ajay dan Malati itu tidak bisa makan.

Dua hari lalu petugas KBS mendapati kondisi kesehatan harimau itu terus menurun. Bahkan, napas harimau tersebut tersengal-sengal. Akhirnya, walau telah diberi infus, Kamis (6/1) pukul 20.22 harimau itu mati.

BACA JUGA: Truk Hantam Tiang Telepon, 6 Siswa Tewas

Direktur Operasional PDTS KBS Liang Kaspe mengatakan, harimau tersebut mati memang karena kekurangan asupan gizi yang disebabkan luka pada lidah. Dengan begitu, harimau asli India tersebut tidak bisa menelan makanan. "Lidah harimau itu untuk membantu mengambil makanan. Jadi, lukanya membuat Cantrika tidak bisa mengambil makanan," terangnya saat ditemui di RS Hewan Setail kemarin. 

Petugas pernah berencana mengoperasi luka pada lidah harimau putih itu. Tapi, ada berbagai pertimbangan yang membuat rencana tersebut harus diurungkan. Sebab, tidak ada jaminan bahwa harimau itu tidak akan kembali merusak lidahnya. "Kami mengurungkan niat mengoperasinya," ujar dia. 

Liang menuturkan, lidah tersebut rusak karena posisi rahang dan gigi harimau yang sudah tidak nyaman lantaran efek umur harimau. Jadi, karena harimau itu sudah tua, banyak gigi yang ompong. Karena tidak nyaman, harimau tersebut meraba-raba giginya dengan lidah. "Akhirnya, lidahnya justru tergigit. Umur harimau itu sekitar 20 tahun. Jadi, Cantrika ini sudah tua," tuturnya. (idr/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan Jalur Khusus, Banyuwangi Kian Manjakan Pesepeda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler