Harry Legowo Dicopot dari Ketua Banggar DPR

Pimpin Komisi Bukan Karena Gagal Perjuangkan Dana Aspirasi

Rabu, 21 Juli 2010 – 07:07 WIB

JAKARTA - Politisi Golkar di DPR, Harry Azhar Azis, mengaku legowo dengan kebijakan Fraksi Golkar yang baru saja mencopotnya dari kursi Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRMenurut Harry, dirinya justru bisa berbuat lebih banyak dengan posisi barunya sebagai Wakil Ketua Komisi XI DPR.

Kepada JPNN, Selasa (20/7), Harry menegaskan bahwa pergeseran itu hal biasa demi mendongkrak kinerja dewan, terutama para politisi Golkar di DPR

BACA JUGA: Parpol Penampung Harus Diberi Sanksi

Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan Kepri ini, pencopotan dirinya menjadi kontroversi karena masyarakat melihat hilirnya saja
"Orang jangan melihat hilirnya saja

BACA JUGA: DK KPU Akan Adu Domba Bawaslu dan KPU

Justru dengan posisi saya saat ini di kursi pimpinan Komisi XI, malah bisa mengawal sebuah kebijakan dari awal hingga akhir," ujar Harry.

Disinggung bahwa posisi Ketua Banggar merupakan jabatan bergengsi, Harry menegaskan bahwa posisi wakil ketua Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan juga tak kalah penting
Menurutnya, posisi baru yang ditempatinya itu juga bermakna strategis

BACA JUGA: MK Sahkan Mundurnya Pj Kada Maju Pilkada

"Di posisi baru ini bukan hanya usulan masyarakat saja yang kita serap menjadi sebuah kebijakan, tetapi kita juga mengawal bagaimana pelaksanaan dan hasilnya," tandas Harry.

Apakah pencopotan itu terkait dengan kegagalan Harry mengawal usulan Golkar tentang dana aspirasi di Banggar DPR" Harry membantah anggapan ituMenurutnya, sampai sejauh ini justru pembahasan tentang usulan Golkar itu masih terus berjalanHarry menegaskan, ide Golkar itu bisa dilihat nanti saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan sekaligus mengantarkan nota keuangan RAPBN 2011 di DPR, 16 Agustus mendatang.

Opsinya, kata Harry, Presiden bisa menerima usulan itu, atau mengusulkan format lain"Jadi dana aspirsasi ini masih jalanIbarat Piala Dunia, baru babak penyisihanNanti lihat saja nota keuangan dari pemerintah," ujarnya yakin.

Seperti diketahui, Seniun (19/7) lalu posisi Ketua Banggar DPR diserahterimakan dari Harry Azhar Azis ke Melchias Markus MekengSebelumnya, Mekeng adalah Wakil Ketua Komisi XI DPRPergantian posisi Ketua Banggar itu dilakukan setelah pada pada 14 Juli 2010 lalu Ketua Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto, mengeluarkan Surat Keputusan yang isinya pergantian jabatan ketua Banggar.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah, menilai pergantian posisi Ketua Banggar itu jelas terkait dengan kegagalan Harry Azhar Aziz meloloskan ide Golkar tentang dana aspirasi“Bisa saja Harry diganti karena tidak memenuhi keinginan para elite Partai Golkar yang menginginkan dana aspirasi tersebut gol,” kata Iberamsjah.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rahudman-Eldin Dilantik 26 Juli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler