SORONG - Calon legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Papua Barat, DR Wahidin Puarada,M.Si mengatakan, jika periode 5 tahun sebelumnya, tak satupun orang Papua asli yang duduk di DPR RI. Maka dalam Pemilu legislatif (Pileg) ini, saatnya orang Papua asli untuk mewakili rakyat Papua Barat di tingkat pusat.
Wahidin Puarada mengatakan hal ini, karena menurutnya, orang asli Papua-lah yang lebih mengetahui tentang seluk beluk daerahnya. ”Jadi dari 3 kursi tersebut, harus diduduki oleh orang Papua asli yang mempunyai marga. Sebagai tuan rumah, orang Papua asli yang mengetahui kondisi Papua,”tegas mantan Bupati Fakfak 2 periode ini.
Dikatakan, karena sebelumnya orang Papua asli belum mendapatkan kesempatan duduk di DPR RI, maka hal ini merupakan suatu kerinduan masyarakat Papua Barat untuk melihat orangnya naik di kursi DPR RI.
BACA JUGA: Caleg PDIP Sebar Uang saat Kampanye
”Tahun-tahun sebelumnya belum ada perwakilan, kali ini (hasil Pileg 2014, red) harus ada orang Papua asli yang berambut keriting dan berkulit hitam di DPR RI,” tandas Wahidin Puarada .
Pendapat agak berbeda disampaikan oleh tokoh pemuda Papua, Agustinus Isir. Menurutnya bukan soal apakah caleg DPR RI Papua dan non Papua, tapi yang terpenting baginya adalah yang duduk di kursi Senayan lima tahun mendatang adalah yang berdomisili atau bertempat tinggal di Papua atau wilayah dapilnya.
Dalam jumpa pers di RM Mini kemarin (20/3), Agus Isir mengatakan demikian karena menurutnya siapapun yang terpilih nantinya, jika sudah punya tempat atau berdomisili di Papua dan Papua Barat, maka secara otomatis bisa ikut merasakan penderitaan bersama-sama dengan masyarakat yang ada di Papua dan Papua Barat.
”Memang itu haknya masyarakat untuk memilih siapa saja figurnya yang dianggap bisa amanah dan membawa aspirasi masyarakat untuk berjuang di pusat, tetapi kalau saran saya ya kita harus memilih figur atau calon kita yang nota benenya tempat atau domisilinnya di sini (Papua Barat,Red),”ujar Agus Isir.
Menurutnya kalau caleg atau kandidat DPR RI yang berdomisili atau tempat tinggalnya di Papua, pastinya itu tidak kemana-mana. Artinya dikatakan bahwa ketika tembus di Senayan (DPR RI) nanti, tentu dia akan berada di Jakarta selama 1 periode dan itu tentu hanya sebuah pengabdian.
Dalam kurun waktu tersebut jika ada masa reses,dia pasti akan kembali ke kampung halamannya. “Yang penting ada rumahnya, ada tempatnya, ada keluarganya di Papua itu sama saja sudah membangun Papua,” tandas Agus Isir. (fir/ris)
BACA JUGA: Caleg Demokrat Dilaporkan Bagi-bagi Uang
BACA JUGA: Kampanye, Rano Tunjukkan Izin Cuti
BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem, PDIP, Golkar, Langgar Aturan
Redaktur : Tim Redaksi