Harus Berani Akui Ini "Negara Gempa"

Jumat, 29 Oktober 2010 – 21:04 WIB

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Gondo Radityo Gambiro menilai, penanganan pascabencana alam yang terjadi di Indonesia masih tumpang tindihHal ini terjadi karena adanya tarik-menarik kepentingan antarinstitusi pemerintahan

BACA JUGA: Ubah Tatib tak Akan Ubah Perilaku



"Dalam prakteknya memang masih terjadi tumpang-tindih penanganan pasca bencana alam," tegas Gondo Radityo Gambiro, dalam Dialog Kenegaraan bertema "Memeta Potensi Ancaman Bencana dan Tumpang Tindih Penanggulangannya" di press room DPR, Senayan Jakarta, Jumat (29/10).

Menurut Gondo, tumpang-tindih penanganan penanggulangan bencana tersebut pada umumnya berasal dari Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat
"Tiga kementerian itulah yang sering tumpang-tindih di lapangan," ungkapnya.

Mestinya, jika kita mengacu pada Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanganan Bencana, disitu sudah jelas diatur bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hendaknya lebih berperan dibanding tiga kementerian tersebut

BACA JUGA: Curigai Ada Skenario Busuk

"Karena adanya perintah konstitusi soal besarnya tanggung jawab BNPB, maka DPR dalam APBN 2011 mendatang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp653 miliar bagi BNPB," kata Gondo.

Selain mengkritisi tumpang-tindih penanganan pasca bencana, anggota Fraksi Demokrat itu juga menyarankan pemerintah untuk menyosialisasikan bahwa negara Indonesia ini tidak saja sebagai negara maritim
"Dalam kategori scientific kenyataannya Indonesia tidak saja negara yang berbasiskan kemaritiman, tapi juga negara yang memiliki potensi gempa terbesar di dunia dan karenanya pantas disebut negara gempa," kata Gondo.

Menyosialisasikan Indonesia sebagai negara gempa atau rawan bencana itu, lanjutnya, bukan untuk menakut-nakuti tapi lebih untuk menyiapkan masyarakat terhadap bahaya bencana yang selalu mengintai.

"Dalam perspektif scientific itu, maka pemerintah bersama dengan masyarakat dengan sendirinya memiliki kesadaran yang tinggi untuk mewaspadainya dan seluruh infrastruktur masyarakat dengan sendirinya tentu harus mengacu pada karakter alam yang dimiliki Indonesia

BACA JUGA: Deponeering Dipersoalkan Politisi Senayan

Seperti di Jepang, rumah warganya dibangun dengan daya tahan gempa yang sangat tinggi," pungkas Gondo Radityo Gambiro(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ungkap Suap di MK, Mahfud Diminta Gandeng KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler