Harvard Dituding Cetak Bankir Penghancur AS

Kamis, 17 November 2011 – 11:44 WIB

CAMBRIDGE - Setelah sempat diusir dari Taman Zucotti, demonstran anti-Wall Street kembali turun ke jalanKemarin (16/11) ratusan orang mendirikan tenda di kampus Universitas Harvard

BACA JUGA: Menpera: Kayu Rumah Murah Harus Diberi Anti Rayap

Para mahasiswa mencemooh universitas ternama tersebut telah melahirkan "satu persen" lulusan yang berkontribusi dalam terjadinya krisis keuangan global saat ini.
   
Demonstran yang kebanyakan adalah "pendatang baru" dalam gerakan tersebut menuntut institusi akademik paling prestisius di AS tersebut berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil secara ekonomi
Para mahasiswa menuduh Harvard, sebagai sekolah bisnis paling ternama di dunia dan telah menelurkan ahli keuangan yang tak terhitung jumahnya, menciptakan generasi bankir penghancur ekonomi Amerika Serikat.
   
"Bertahun-tahu n, Harvard menelurkan trader, analis, dan penasihat keuangan yang langsung berkecimpung dalan perekonomian AS," ujar seorang mahasiswa pasca sarjana Harvard, Amanda Haziz-Ginsberg, 22

BACA JUGA: Subsidi Energi Sudah Lebihi 80 Persen

Dia menyerukan slogan Occupy Wall Street dan memprotes semakin terkonsentrasinya kesejahteraan di AS hanya pada satu kalangan tertentu.

Mereka juga mempraktikkan metode pergerakan seperti pendahulunya di Taman Zucotti, dengan mendirikan tenda dan melakukan rapat umum setiap malam untuk mencapai tujuan aksi
Namun, mahasiswa juga mempunyai tuntutan tersendiri bagi Harvard

BACA JUGA: DPR Dorong Kedepankan Kepentingan Nasional



Mereka ingin pihak universitas membayar gaji para petugas pembersih kampus lebih besar dan menghentikan investasinya di sejumlah perusahaan besar yang menurut para demonstran memalukanGerakan nasional Occupy Wall Street menghadapi krisis Selasa (15/11) saat polisi membersihkan perkemahan mereka yang sudah berdiri sejak dua bulan di Taman Zucotti, New York

Aksi mereka menginspirasi demonstrasi serupa di kota-kota lain ASDemonstran kemudian diizinkan kembaliNamun, dilarang mendirikan tenda, yang menjadi tontotan utama dalam dua bulan gerakan mereka(AFP/cak/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontrak Freeport Dikaji Ulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler