Hasil Riset: Lewat Tol Jakarta – Surabaya Lebih Murah

Sabtu, 13 April 2019 – 04:32 WIB
Kepadatan kendaran terjadi di jalan tol fungsional Trans Jawa pada Minggu (10/6/2018) sore. Foto: Raka Denny/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Hasil riset Badan Litbang Kementerian Perhubungan menemukan fakta, kendaraan barang yang melewati tol jauh lebih murah daripada tidak lewat tol. Terutama pada biaya bahan bakar.

Jarak Jakarta hingga Surabaya mencapai 783 km jika melewati Pantura. Namun jika lewat tol, lebih dekat 3 km. Menurut perhitungan Badan Litbang Kemenhub, untuk kendaraan golongan III biaya truk yang tidak menggunakan tol Rp 4.257/km.

BACA JUGA: Ada Tol Trans Jawa, Ini Hasil Survei terkait Mudik Lebaran 2019

Sedangkan yang hanya separo jalan menggunakan tol berbiaya Rp 4.073/km. Lalu jika menggunakan tol hanya Rp 3.711/km. ”Jika dihitung waktunya lebih singkat dengan tol,” ucap Kepala Badan Litbang Perhubungan Sugihardjo.

Yang paling kentara adalah untuk pembiayaan bahan bakar. Sebanyak 60 persen biaya operasional truk yang tidak lewat tol dihabiskan untuk bahan bakar. Sedangkan mereka yang lewat tol hanya menghabiskan 33,40 persen untuk bahan bakar. Biaya tersebut tidak jauh berbeda dengan biaya tol yang dikeluarkan.

BACA JUGA: Tol Trans Jawa Dorong Pengembangan Kawasan Industri

”Konsekuensinya biaya bahan bakar dan biaya non operasional lainnya lebih mahal kalau tidak lewat tol,” tuturnya.

BACA JUGA: Hari ini KAI Gratiskan Tiket KA Lokal dan Perintis

BACA JUGA: Ada Tol Trans Jawa dan Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Bus Meningkat

Biaya operasional kendaraan melalui tol lebih murah dibandingkan dengan melalui non tol dan kombinasi. Biaya operasional melalui tol lebih murah 9 persen dibanding rute kombinasi dan 13 persen dari rute non tol.

Sedangkan dari waktu tempuh kendaraan melalui tol lebih cepat 38 persen dibanding rute kombinasi dan 58 persen dari rute non tol.

Apa yang menyebabkan pengemudi memilih untuk keluar tol? ”Rest area terbatas dan mahal,” tutur Djojo. Selain itu juga bengkel juga tidak mudah ditemui di tol. Untuk itu dia menyarankan agar fasilitas yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan supir truk diperbanyak.

Dia menyadari bahwa mengubah kebiasaan bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk itu perlu peningkatan pengetahuan kepada pengemudi dampak positif dengan menggunakan jalan tol. Selain itu bisa ditunjang dengan ketersediaan informasi lokasi bengkel atau rest area dan fasilitas tol lainnya.

Dari survei tersebut juga menghasilkan saran agar besaran tarif tol di ruas tertentu tidak terlalu mahal. Misalnya pada Tol Cipali, Kanci-Pejagan, Solo-Ngawi; Jombang-Mojokerto, dan Mojokerto-Surabaya.

BACA JUGA: Permintaan BBM Naik 5 Persen saat Pemilu

”Salah satu cara untuk menarik pengemudi truk dengan menerapkan diskon pada low season,” ungkapnya. (lyn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Sebaiknya Prioritaskan Proyek Pendukung Industri Manufaktur


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler