Hatta Akui Kelabakan Urus Kebutuhan Gas

Sabtu, 24 April 2010 – 20:14 WIB

JAKARTA -- Ketersediaan pasokan gas dalam negeri, menjadi salah satu penghambat berbagai industri untuk melakukan ekspansiKeluhan dari dunia usaha ini tidak mendapat banyak tanggapan dari Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Radjasa.

Pada wartawan, Sabtu (24/4), saat ditemui di Grand Hyaat Jakarta, Hatta mengatakan pemerintah masih belum bisa memberikan kepastian alokasi pasokan gas yang ada saat ini akan diarahkan kemana saja

BACA JUGA: Pusat Riset Pangan Tetap di IPB

Alasannya, pasokan gas sendiri masih terbatas
Namun yang jelas, pasokan gas yang ada, diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri dan kepentingan nasional.

""Soal (alokasi) itu, tunggu dulu

BACA JUGA: Optimis Produksi Pangan Melejit

Ini yang sedang kita tata
Tapi kebijakan kita kedepan, tetap kebutuhan dalam negeri yang pertama,"" tegas Hatta

BACA JUGA: Dijanjikan, Bebas Byar Pet Mulai 30 Juni

Diakui Hatta, sebenarnya sumber gas baru di Indonesia sudah banyak ditemukanHanya saja, karena terlambat mengantisipasi dampak pertumbuhan yang berimbas pada kebutuhan energi gas, membuat pemerintah sedikit kelabakan terutama dalam bidang infrastruktur dan tekhnologi.

""Memang kita terlambat membangun infrastrukturSehingga gas-gas yang diketemukan di daerah-daerah baru, masih belum terbangunMisalnya Donggi Senoro (Sulawesi Tengah), Marsela (Maluku), itu kan tidak bisa karena tidak ada pipanyaMakanya infrastruktur itu saya katakan penting,"" jelas Hatta.

Perihal keluhan beberapa sektor industri yang tak bisa melakukan ekspansi karena pasokan energi yang kurang, Hatta mengatakan pemerintah masih sedang melakukan pengkajian lebih dalam""Ya nantilah kita selesaikan persoalan yang berkaitan dengan neraca gas iniYang penting, kalau untuk industri dalam negeri, pasti kita penuhi lah,"" janji Hatta

Sementara itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan, bahwa pasokan gas bagi kalangan industri akan memberikan pengaruh juga bagi pertumbuhan sektor industri non migasDijelaskan MS Hidayat, target pertumbuhan sektor industri pengolahan non migas pada tahun 2010 adalah 4,56 persen dan meningkat pada tahun 2014 diharapkan hingga 8,95 persen.

""Tahun 2014, diharapkan penyebaran industri akan lebih menyebar ke berbagai daerah melalui akselerasi pertumbuhanSehingga di pulau Jawa minimun menjadi sekitar 64,74 persenDan kita harapkan, pada tahun 2014, sektor industri mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 17 juta orang,"" katanya.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kawal Ekonomi, Presiden Suapkan Dua Komite


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler