JAKARTA — Meski telah mematangkan draft kajian pembangunan jembatan Selat Sunda (JSS), namun mega proyek yang rencananya menghubungkan daratan Jawa dengan daratan Sumatera ini dijadikan sebagai solusi jangka panjangSebelum terealisasi, maka solusi jangka pendek dan menengah untuk mengantisipasi kemacetan di pelabuhan Merak harus dilakukan.
‘’JSS itu solusi jangka panjang saja
BACA JUGA: Pengemis Bisa Raup Jutaan Rupiah
Kita harus siapkan jangka pendek dan menengahBACA JUGA: Massa Desak Bupati Gagas Perda Anti-Ahmadiyah
Segera kita melakukan manejemen pelabuhan,’’ kata Menteri koordinator bidang perekonomian, Hatta Rajasa pada wartawan di Jakarta, Rabu (2/3).Selama ini kata Hatta, manejemen di pelabuhan Merak masih belum bagus
BACA JUGA: Dephub Kaji Izin Bandara Simalungun
Keberangkatan kapal tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yang harus terangkutBahkan ada beberapa kapal yang tidak bisa diberangkatkan.Banyak faktor penyebabnya kata HattaSelain karena manajemen keberangkatan dan pelabuhan, juga disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem yang menyebabkan ketinggian gelombangSelain itu, volume perdagangan yang memanfaatkan fasilitas pelabuhan juga terus meningkat.
‘’Volume perdagangan antar pulau itu meningkatSumatera-Jawa itu terintergrasi dari 2,7 juta kendaraan roda empat tahun 2009, pada tahun 2010 menjadi 2,9 juta lebihTahun 2011 peningkatannya bisa diatas 10 persen atau bisa jadi 3 juta kendaraan hilir mudik Sumatera-Jawa, itu menunjukkan antar pulau ini luar biasa,’’ jelas Hatta.
Karena itulah kata Hatta, selain solusi jangka pendek dengan cara menambah armada pengangkut, pemerintah juga telah menyiapkan solusi jangka menengahYakni dengan cara membentuk pelabuhan baru sebagai alternatif.
‘’Tidak mungkin untuk tidak menyiapkan pelabuhan baru, itu jangka menegahnyaASDP paling tidak harus siapkan 20 kapal baru yang tangguh jika ada ombakpun mampu bisa jalanItu jangka pendek, menengah dan jangka panjang sekali adalah JSS,’’ kata Hatta.
JSS sendiri awalnya berupa proyek yang dicetuskan sejak tahun 1960 dan saat ini sudah masuk menjadi proyek Asian Highway Network (Trans Asia Highway dan Trans Asia Railway)Berdasarkan hasil kajian, rencana pembangunan JSS berasal dari pembiayaan Konsorsium yang diperkirakan menelan biaya sekitar USD10 miliar atau Rp100 triliun.
Panjang JSS direncanakan mencapai 31 kilometer dengan lebar 60 meterMasing-masing sisi mempunyai tiga lajur untuk kendaraan roda empat dan lajur ganda untuk kereta apiJSS direncanakan memiliki ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan airJSS rencananya akan dimulai pembangunannya pada 2010 dan diperkirakan dapat mulai dioperasikan pada tahun 2025.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Jatim Larang Aktivitas Ahmadiyah
Redaktur : Tim Redaksi