Pengemis Bisa Raup Jutaan Rupiah

Rabu, 02 Maret 2011 – 10:30 WIB

PEKANBARU -- Ada gula ada semutSebagai daerah kaya, Kota Pekanbaru menjadi sasaran utama beroperasinya para pengemis

BACA JUGA: Massa Desak Bupati Gagas Perda Anti-Ahmadiyah

Disinyalir, para pengemis di Pekanbaru terorganisir rapi
Mereka direkrut oleh koordinator, didatangkan dari daerah tetangga, seperti Sumatera Barat dan Medan.

Bahkan, ada dugaan kuat, para pengemis yang selama ini mengais belas kasih di kota lain, ramai-ramai hijrah ke daerah kaya minyak ini

BACA JUGA: Dephub Kaji Izin Bandara Simalungun

Maklum, penghasilan pengemis ternyata sangat besar, rata-rata mereka bisa mengumpulkan uang dari Rp2 juta per bulan hingga Rp3 juta per bulan.

Berdasarkan pengakuan Paring (30), wanita asal Sumut yang mangkal di di Jalan Tuanku Tambusai dan di Simpang Empat Mall SKA ini mengaku mampu mendapat penghasilan hingga Rp2 juta per bulan
Paring menderita cacat mata dan dipopong dengan satu temanya yang bernama Iden

BACA JUGA: Gubernur Jatim Larang Aktivitas Ahmadiyah

Keduanya meminta-mitan kepada pengendara dan pertokoan.

‘’Sehari maksimal dapat Rp150 ribuan, tapi tidak setiap hari, kalau hampir Rp2 juta adalah sebulanya,’’ Ucap Iden dan Paring saat ditemui Riau Pos (Grup JPNN), Selasa (1/3)Di simpang jalan itu bukan hanya Paring dan Iden, masih ada beberapa pengemis lainya, baik anak-anak dan orang dewasa yang terkadang mereka dinilai telah mengganggu lalu lintas

Mereka pun mengaku awalnya tidak beniat untuk bekerja menjadi pengemis‘’Mau kerja apalagi selain ini, kita tidak memiliki ijazah,’’ ucap Iden dan Paring sambil mengatakan datang ke Pekanbaru sejak tahun 2008 laluHanya saja, dia menolak menunjukan tempat tinggalnya saat ditanya Riau Pos ketika lagi istirahat di pinggi jalan.

Sementara pada Senin (28/2) malam, Riau Pos berhasil menemui IningPengemis yang setiap malam memang beroperasi di Jalan Khaharudin Nasution Pekanbaru ini juga tidak sendiri melainkan dipopong oleh satu temanya yang mengaku bernama ImamMereka sering mangkal dan beroperasi di salah satu rumah makan pecel lele di jalan Kaharudin, kebetulan malam itu setelah dia selesai meminta-minta, Riau Pos meminta untuk wawancara, meski awalnya menolak namun akhirnya dirinya mau juga menjawab pertanyaan meski satu-satu.

Dia mengaku berasal dari Padang Sumatera Barat dan sudah sejak tahun 2009 lalu dirinya ke PekanbaruDia juga menolak jika dikatakan pekerjaan pengemis yang menjadi pilihannya karena mudah mencari uang‘’Sebulannya bisa hampir Rp3 juta, namun kita bagi dua, pekerjaan ini terpaksa kita lakukan,’’ ucap Imam dan Ining sambil menyelonong pergi dari hadapan Riau Pos.

Ketika lama di perhatikan sambil sembunyi-sembunyi, ternyata mereka berdua berpindah tempat dari lokasi Jalan Khaharudin ke tampat lainya dengan menggunakan sepeda motor merk REVO berwarna merah yang cukup bagus.

Menanggapi maraknya pengemis ini, Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Dra Yusri menilai masalah pengemis itu juga masalah masyarakat Kota Pekanbaru, untuk saling mengantisipasinya‘’Data pengemis kita tidak up to date, jadi tidak tahu jumlah pastinya sampai sekarang ini, seharunya masyarakat juga jangan memberikan uang kepada pengemis, itu salah satu tanda masyarakat ikut mengantisipasi perkembangan pengemis di kota ini,’’ ucapnya.

Dijelaskan, dalam mengatasi pengemis pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Satpol PP Pekanbaru‘’Kita suda minta Satpol PP untuk menangkap mereka, karena memang Satpol PP lah yang secara teknis bisa manangkapi pengemis, setelah ditangkap barulah kita berikan penyuluhan, kita juga mencurigai mereka ada yang merekrut dari Sumbar dan Medan,’’ ucapnya.(ilo/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhut Setuju Jalan Tol di Bukit Soeharto


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler