Hatta: Siapa Yang Mau Boikot Produk Malaysia?

Jumat, 27 Agustus 2010 – 16:33 WIB
JAKARTA— Pemerintah Indonesia tampaknya sangat berhati-hati menyikapi berbagai ancaman dari MalaysiaDi tengah situasi yang mulai memanas pasca penangkapan petugas DKP oleh polisi Malaysia dan rencana dikeluarkannya travel warning ke Indonesia, pemerintah terkesan menghindar dari polemik yang mengemuka di tengah-tengah masyarakat.

Seperti yang ditunjukkan Menteri Koordinator bidang perekonomian Hatta Radjasa

BACA JUGA: KPK: Jangan Parcel, Sembako Saja!

Kepada wartawan, Jumat (27/8), Hatta berkali-kali menunjukkan keengganan menjawab pertanyaan wartawan terkait pemberitaan yang akhir-akhir ini mencuat mengenai hubungan dua negara serumpun tersebut.

Saat ditanya wartawan, apakah telah ada renegosiasi terkait ekonomi pasca berbagai kejadian akhir-akhir ini, Hatta menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak membahas hingga sejauh itu
"Hingga saat ini kita tidak ada melakukan pembicaraan membahas atau mengevaluasi terkait perekonomian

BACA JUGA: Busyro dan Bambang Direspon Positif Pimpinan KPK

Saya rasa hanya itu saja tanggapan saya dan tidak perlu terlalu jauh," kata Hatta.

Ketika ditanyakan bagaimana sikap pemerintah setelah ada beberapa kelompok masyarakat yang ingin memboikot produk asal Malaysia, Hatta dengan nada tegas justru balik bertanya
"Siapa yang mau boikot produk Malaysia? Saya tidak usah lagi komentar

BACA JUGA: 775 Pejabat BUMN Mbalelo!

Soal itu, cukup you (wartawan) sajalah yang jawabnya," kata Hatta berusaha menghindar.

Sementara itu, pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa dari Danareksa Research Institute mengatakan, bahwa bila menghitung untung rugi secara ekonomi, maka Malaysia akan menjadi negara yang paling dirugikan bila hubungan antara kedua negara kian memanas.

"Apalagi kalau sampai memulangkan seluruh TKI Indonesia, Malaysia akan tercekikKarena kita bisa menyediakan tenaga kerja murah meski harus diakui kedepannya kita juga harus perbaiki," kata Purbaya.

Tenaga kerja asal Indonesia kata Purbaya ikut mendorong pergerakan ekonomi Malaysia terutama dari sektor perkebunanKalaupun akhirnya hubungan Indonesia dan Malaysia mengancam perekonomian, maka hal tersebut tidak akan banyak mempengaruhi ekonomi Indonesia.

"Karena Malaysia itu bukan tujuan utama eksporBahkan untuk seluruh kawasan di Asean, itu masih kita abaikan sebagai tujuan ekspor," katanya.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Hanya Bisa Pilih Busyro Atau Bambang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler