JAKARTA – Kisruh di tubuh PT Garuda Indonesia semakin meruncingKondisi tersebut yang membuat Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa merasa prihatin
BACA JUGA: MA Perberat Hukuman Gayus jadi 12 Tahun Penjara
Bahkan, dia bersiap untuk turun tangan menengahi konflik tersebutKetua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini yakin permasalahan tersebut bisa ditemukan solusinya
BACA JUGA: Gratis, Pembuatan e-KTP Hanya 2 Menit 11 Detik
Dia menghimbau Asosiasi Pilot maupun Manajemen Garuda memikirkan kepentingan yang lebih luasBACA JUGA: Mabes Hati-hati Tangani Kasus Pembunuhan Istri Perwira Polda Kepri
Jangan mengembangkan pokoknya-pokoknya, melainkan fokus mencari solusi,” katanya.Seperti diketahui, Asosiasi Pilot Garuda yang beranggotakan 800 orang mengancam akan menggelar mogok terbang pada 28 Juli 2011, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIBAksi protes ini mendapat dukungan dari Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) dengan turut mengikuti mogok massalAsosiasi Pilot Garuda menuntut kesetaraan gaji antara pilot lokal dan asingPilot lokal Garuda mendapat gaji pokok Rp 47,7 juta per bulan, sedangkan pilot asing US$ 8100 per bulan atau setara dengan Rp 68,8 jutaDi luar gaji pokok, pilot lokal masih mendapat tunjangan terbang dan benefit cash, sedangkan pilot asing tidak
Hatta khawatir, jika polemik di tubuh Garuda ini terus berlarut-larut, masyarakat khususnya pelanggan Garuda akan dirugikan”Jika sampai lebaran masalah ini belum diselesaikan, masyarakat akan menderitaKarena itu, jalan penyelesaian harus segera ditemukan,” kata manta Menteri Perhubungan ini.
Dalam pertemuan dengan Manajemen Garuda, dia akan meminta pihak manajemen menentukan jalan tengahKemudian jalan tengah yang dipilih akan disodorkan kepada Asosiasi Pilot Garuda untuk dibicarakanMenko Ekonomi juga meminta Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar segera melakukan komunikasi agar mendapatkan solusi”Selama kita bisa berkomunikasi dengan baik, kawan pilot pasti bisa memahami,” ujar Hatta.
Sementara Freddy yakin aksi mogok kerja para pilot Garuda tak akan terjadiKalau ada pun terjadi, hanya sejumlah kecil pilot saja yang akan mogok, sehingga tidak akan mengganggu penerbanganKepastian itu diperoleh setelah dia menghubungi Direktur Utama Garuda Emirsyah Sattar. ”Kalau diuraikan, ini hanya masalah pribadi direktur operasional dan pilot sajaKarena tidak ada komplain-komplain dari pilot senior lainSudah dicek hasil pembicaraan pilot nasional, banyak yang mengatakan tidak bisa mogok terjadi,” kata Freddy di kantor Menko Ekonomi, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, kemarin (27/7).
Menteri asal Papua ini menyesalkan sikap para pilot yang mempermasalahkan gaji hingga mengancam mogok terbangPadahal gaji pokok seorang pilot sebesar Rp 45 juta dirasa sudah sangat cukupDia membandingkan dengan gaji menteri yang hanya Rp 19 juta”Gaji mereka (pilot Garuda, Red) lebih besar dari saya, jadi apa yang kurang,” tanya Freddy.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Garuda Pujobroto mengungkapkan, bahwa gaji yang diterima pilot lokal sebenarnya lebih besar dibanding pilot asingSebab dengan status kontrak, pilot asing hanya mendapat gaji pokok dan tidak mendapat tunjangan”Total gaji pilot lokal mencapai Rp 71 juta per bulan, sedangkan pilot asing Rp 68,8 juta sebulan,” katanyaGaruda mempekerjakan 43 pilot kontrak, 34 di antaranya pilot asingSebanyak 36 di antara 43 pilot kontrak tersebut akan berakhir masa kontraknya pada Oktober-November 2011, dan sisanya 7 pilot akan berakhir pada Februari 2012.
Manajemen Garuda juga sudah menyiapkan antisipasi jika mogok terbang jadi dilakukanManajemen menyiapkan penerbang yang selama ini bertugas sebagai instruktur dan penerbang yang duduk di struktural manajemen untuk melaksanakan penerbangan di hari pemogokan”Mereka sudah stand by jika sewaktu-waktu diperlukanManajemen menyediakan akomodasi bagi mereka di hotel-hotel dekat Bandara Soekarno-Hatta,” kata Pujobroto(dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nurpati-Masyhuri Dikonfrontir Polisi, MK Malah Pesimis
Redaktur : Tim Redaksi