jpnn.com, BANYUWANGI - Nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN) SD/MI telah diumumkan. Seluruh siswa dinyatakan lulus 100 persen.
Nilai tertinggi USBN diraih Narendra Daniswara Pratama Hariyadi. Siswa SDN 4 Penganjuran itu bahkan meraih nilai sempurna untuk mata ujian matematika dan IPA.
BACA JUGA: Sekolah Siswa Peraih Nilai Tertinggi UN SD 2019 tak Hanya di Pusat Kota
DEDY JUMHARDIYANTO, Banyuwangi
---
BACA JUGA: Nilai Tertinggi USBN SD 2019 tak Lagi Didominasi Sekolah Favorit
SUASANA SDN 4 Penganjuran dipenuhi para siswa dan wali murid. Pagi itu seluruh wali murid menunggu pengumuman penerimaan hasil USBN siswa kelas VI. Sekolah sengaja memboyong siswa ke sebuah tempat wisata di Cluring.
Raut wajahnya tampak berseri-seri begitu nama-nama juara kelas dipanggil menerima piala dan piagam penghargaan dari sekolah. Salah satu nama itu adalah Narendra Daniswara Pratama Hariyadi.
BACA JUGA: Kadispendik Minta Pungutan Uang Komputer UNBK Jangan Jadi Beban
Anak tunggal pasangan suami istri Rahmat Hariyadi, 51, dan Pujiastuti, 42, itu tampak biasa saja ketika menerima penghargaan piagam dari sekolah sebagai peraih nilai USBN terbaik.
Dia memperoleh nilai tertinggi, yakni 94 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia serta 100 untuk mata pelajaran matematika dan IPA.
Pujiastuti, ibu Narendra, menuturkan, putranya memang pendiam dan sedikit pemalu. Namun, di balik itu, segudang prestasi pernah diraih dalam bidang akademik.
Terutama dalam ajang perlombaan di kelas maupun luar sekolah seperti lomba olimpiade.
BACA JUGA : Guru Honorer K2 Fokus Awasi USBN dan UN, Jangan Ribut Hasil Pilpres
Warga Jalan Letnan Sanyoto Nomor 11, Kelurahan Tukang Kayu, itu mengungkapkan, dalam kehidupan sehari-hari, putranya selalu disiplin dan patuh terhadap perintah orang tua dan guru.
''Semua aktivitas sudah terjadwal, mulai pagi bangun tidur sampai pulang sekolah, tidur, dan hingga bangun kembali,'' ungkapnya.
Rahmat Hariyadi, ayah Narendra, mengaku prestasi putranya tersebut merupakan buah kegigihan istrinya yang selalu membimbing dalam belajar setiap hari. ''Anak saya ini mau belajar jika ditemani ibunya,'' kata Rahmat.
BACA JUGA : Nilai Tertinggi USBN SD 2019 tak Lagi Didominasi Sekolah Favorit
Pola belajar dan kedisiplinan yang diterapkan dalam lingkup keluarga benar-benar dijalankan dengan baik. Misalnya, saat belajar. Semua fasilitas, mulai televisi hingga ponsel, dimatikan dan jauh dari jangkauan sehingga fokus belajar.
''Anak saya hanya boleh pegang ponsel setiap Sabtu sepulang sekolah hingga Minggu siang,'' terangnya.
Ponsel tersebut diletakkan di lemari khusus dan hanya boleh dihidupkan sekali dalam seminggu.
Selain itu, tidak boleh bermain ponsel. Selama Senin hingga Sabtu, dia fokus belajar.
Kepala SDN 4 Penganjuran Setyaningsih sangat bersyukur siswanya meraih nilai terbaik USBN SD se-Banyuwangi.
Awalnya, dia mengira nilai terbaik itu diraih di tingkat sekolah. ''Saya nggak nyangka, kok ternyata juara satu kabupaten,'' jelasnya.
Sejauh ini, yang dilakukan sekolah hanya mengupayakan yang terbaik untuk seluruh siswa. Khususnya selama kelas VI, para siswa mengikuti bimbingan belajar mulai pukul 05.00 WIB.
Selain itu, para siswa dibiasakan mengikuti kompetisi lomba antarkelas dan lomba di luar sekolah.
Belum lagi tryout dan pembahasan latihan soal-soal untuk mengetahui kemampuan para siswa. (*/aif/c19/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Swasta Keberatan USBN Pakai Android
Redaktur & Reporter : Natalia