Heboh Cak Nun Menyamakan Jokowi dengan Firaun, Begini Reaksi Luqman PKB

Selasa, 17 Januari 2023 – 14:41 WIB
Emha Ainun Nadjib yang juga dikenal dengan panggilan Cak Nun. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim mencium gelagat bakal ada pihak yang melaporkan Muhammad Ainun Nadjib atau Cak Nun kepada polisi setelah heboh pernyataan budayawan itu di media sosial.

Sebelumnya, potongan video pernyataan Cak Nun heboh di media sosial karena menyamakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Firaun.

BACA JUGA: Demo Ala Cak Nun di Kandang Banteng

Luqman pun berharap pihak yang berencana melaporkan budayawan Cak Nun bisa membatalkan agenda tersebut.

"Saran saya, kepada pihak-pihak yang berencana melaporkan Cak Nun kepada polisi, diurungkan saja," ujar Luqman melalui layanan pesan, Selasa (17/1).

BACA JUGA: Cak Nun Sindir Kepemimpinan Nasional: Jangan Sampai 3 Kali

Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PP GP Ansor itu mengatakan kehadiran Cak Nun dengan segala kritik tidak perlu disikapi berlebihan.

Toh, menurut Luqman, kritik dari Cak Nun sebenarnya menjadi proses bagi Indonesia untuk makin maju berdemokrasi.

BACA JUGA: Cak Nun Mengaku Kesambet dan Minta Maaf setelah Menyamakan Jokowi dengan Firaun

"Kehadiran Cak Nun dengan kritik-kritiknya yang tajam adalah kekayaan bagi proses bangsa ini membangun kematangan," ujar dia.

Luqman melanjutkan semua pihak sebaiknya memahami esensi kebudayaan yang dibangun Cak Nun, yaitu membawa perbaikan bagi kehidupan.

"Menurut saya, mempolisikan Cak Nun berarti tidak memahami esensi kebudayaan sebagai jalan memperbaiki peradaban," imbuh Lukman.

Potongan video berdurasi 59 detik yang merekam ceramah Cak Nun di hadapan jemaah heboh di media sosial.

Kehebohan itu menyeruak setelah Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman.

Awalnya, Cak Nun dalam video menyinggung soal hasil pemilu yang sebenarnya menjadi cerminan tingkat kedewasaan rakyat.

"Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak, bahkan juga algoritma Pemilu 2024. Kon, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," ucap Cak Nun dalam potongan video tersebut.

Kemudian Cak Nun menyebut Indonesia sebenarnya dikuasai Firaun dan Qorun sehingga orang yang bukan ditunjuk dua sosok itu sulit menang pemilu.

"Sebab, Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan sepuluh naga. Terus Haman yang namanya Luhut," tambahnya.

Cak Nun menilai seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman, dan Qorun.

Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apa pun," sebut Cak Nun dalam potongan video tersebut. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Nun Disidang Keluarga, Dibodoh-bodohkan, Sabrang Menghajarnya Habis-Habisan


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler