jpnn.com, MAKASSAR - Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan (MUI Sulsel) merespons adanya kegiatan seni yang digelar Komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Kota Makassar pada 29 Mei mendatang.
MUI Sulsel secara tegas menolak pergelaran seni yang dilaksanakan oleh LGBT tersebut.
BACA JUGA: Gaji ke-13 dan Tukin ASN Segera Dibayarkan, Apakah PPPK Dapat? BKAD Beri Penjelasan
Sekretaris Umum MUI Sulsel Muammar Bakry menyatakan penolakan tegas adanya kegiatan LGBT di Makassar.
Penolakan itu karena kegiatan tersebut dinilai melanggar konstitusi Indonesia yang merupakan negara berketuhanan.
BACA JUGA: Kecam LGBT, Ketum LDII Sebut AIDS Konsekuensi Melanggar Perintah Allah
"Ini bertentangan dengan aturan, di Indonesia adalah negara ketuhanan, semua agama melarang perbuatan LGBT," tegas Muammar Bakry pada Kamis (26/5).
Muammar pun meminta kepada semua masyarakat agar melakukan pencegahan terhadap pelaku LGBT.
BACA JUGA: Jenderal Dudung Bagikan Susu Serdadu untuk Prajurit TNI, Anwar Abbas: Kami Dukung
Menurut dia, para pelaku LGBT perlu diberikan motivasi dan nasehat untuk kembali kepada fitrahnya.
"Tidak boleh melakukan pembiaran terhadap pelaku LGBT. Harus diberikan dukungan agar melakukan rehabilitasi," ujar dia,
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar itu menjelaskan dalam ajaran Islam, LGBT merupakan dosa besar, bahkan bisa mengundang azab dari Tuhan.
"Ini LGBT statusnya jauh lebih buruk dibandingkan zina. Salah satu contohnya, Allah SWT menimpakan azab kepada kaum Nabi Luth, " ucap Muammar.
Dari informasi yang beredar, komunitas LGBT berencana merayakan IDAHOBIT 2022.
Agenda tersebut dilaksanakan pada 29 Mei di Kota Makassar, Sulsel. (mcr29/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Matikan Mikrofon Anggota Fraksi PKS, Puan: Sudah Masuk Waktu Zuhur
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : M. Srahlin Rifaid