jpnn.com - Kontroversi yang mewarnai kompetisi catur nasional pada akhir pekan lalu menuai kritik pedas politikus Malaysia.
Hingga batas waktu berakhir, Selasa (2/5), direktur turnamen dan kepala arbiter National Scholastic Chess Championship 2017 belum minta maaf.
BACA JUGA: Pemerintah Dituntut Membersihkan Sektor Pendidikan dari Diskriminasi
Karena itu, muncul seruan untuk mengisolasi keduanya.
Semua bermula dari pakaian. Pada Jumat (28/4), panitia kompetisi catur antarsekolah se-Malaysia itu mendiskualifikasi seorang peserta gara-gara rok pendek.
BACA JUGA: Lagi, Sabu dan Ekstasi Diselundupkan dari Malaysia
Gadis 12 tahun yang hanya diidentifikasi sebagai putri Chin Wai Ling tersebut terpaksa meninggalkan kompetisi yang dihadapi. Rok garis-garis yang dipakai dianggap kependekan dan terlalu menggoda.
Padahal, rok itu hanya sedikit di atas lutut. ”Saya sangat marah dan tersinggung dengan cara panitia memperlakukan pelajar tersebut. Di tengah kompetisi, dia tiba-tiba diminta meninggalkan pertandingan karena pakaiannya dianggap menggoda dan merangsang, bahkan dari jauh. Pihak berwenang harus menangkap dua pria dewasa berpikiran mesum itu dan menjauhkan mereka dari para gadis,” ungkap Ketua Wanita Keadilan Zuraida Kamaruddin.
BACA JUGA: TNI AL Tangkap Dua Kapal Tanker Pelarian dari Malaysia
Dalam surat terbukanya, dia menyarankan polisi memenjarakan dua pria yang dianggap bertanggung jawab atas hilangnya kesempatan peserta untuk menjadi juara.
Sayang, dia tidak menyebutkan nama direktur turnamen alias ketua panitia dan ketua arbiter kompetisi catur tingkat nasional di Kota Putrajaya tersebut.
Sebagai tokoh perempuan sekaligus legislator, Zuraida mengaku prihatin mendengar kejadian itu.
Ketidakadilan yang menimpa putri Chin tersebut kali pertama diungkap Kaushal Khandhar, sang pelatih.
”Anak didik saya sudah menuntaskan ronde pertama. Saat hendak maju ke ronde kedua, ketua panitia menyatakan bahwa dia tidak bisa lanjut jika masih memakai rok yang sama,” katanya.
Kaushal langsung melakukan protes. Namun, dia tidak berdaya mengubah keputusan panitia. Terpaksa, sang anak didik mengundurkan diri.
Melalui Facebook, Kaushal yang sebelumnya tenar sebagai pemain catur itu mengungkapkan unek-uneknya. Netizen pun ramai menanggapinya. Media lantas memublikasikannya secara nasional.
Di hadapan media, Chin mengaku geram kepada panitia. ”Anak saya shock setelah ketua arbiter menyampaikan kabar itu. Dia merasa ada orang yang mengintipnya sepanjang kompetisi,” paparnya. (AFP/BBC/hep/c16/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bercerita Dipaksa Buka Hijab, Aghnia Adzkia Bikin Heboh Dunia
Redaktur & Reporter : Adil