jpnn.com, BANDA ACEH - Penemuan sebuah tas hitam mencurigakan di depan klinik dr Agung, Simpang Keumangan, Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie, Aceh, bikin warga setempat heboh, Selasa kemarin.
Setelah diperiksa tas itu berisi peluru senjata jenis AK-47, peluru senjata jenis FN, pisau dapur dan surat bertulisan ISIS.
BACA JUGA: Simpatisan ISIS Ini Pernah Tebar Ancaman di Akun FB, Isinya Mengejutkan
Pihak Polda Aceh menyebutkan, itu merupakan motif pemerasan yang dilakukan seseorang untuk menakut–nakuti warga sekitar.
Hal ini dikatakan Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Goenawan kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos Group) terkait dengan kasus tersebut, Rabu (12/7).
BACA JUGA: ISIS di Irak Keok, Polri Makin Waspada
Seperti diketahui, tas dimaksud ditemukan salah seorang warga Beureunuen, Kecamatan Mutiara, saat ini sudah diamankan pihak kepolisian setempat.
“Benar itu, tapi bukan jaringan ISIS, meskipun ada bendera, pelakunya ingin menakut-nakuti, untuk memeras,” ujarnya.
BACA JUGA: Terungkap! Simpatisan ISIS asal Rumbai Gabung di 3 Grup Telegram dan 1 WA
Kabid humas mengatakan, meskipun pelaku hingga saat ini belum ditangkap, namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat tenang, karena itu bukan ISIS.
“Kita telah turunkan tim memeriksa serta memantau, namun pelakunya belum diamankan, dari hasil data awal menunjukkan itu aksi untuk manakuti orang,” ujarnya.
Dia menyebutkan, sejauh ini belum ada jaringan ataupun tumbuh sel-sel ISIS di Aceh, jadi pihaknya tetap mengimbau masyarakat tidak resah, namun tetap waspada.
Komandan Kodim 0101/BS Banda Aceh, Letnan Kolonel Inf Iwan Rosandriyanto telah mengimbau jajarannya meningkatkan kewaspadaan.
Hal itu dilakukan, untuk menutup ruang serta tidak membiarkan sel-sel terorisme atau ISIS tumbuh di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar.
"Mereka tidak mempunyai ruang yang cukup untuk hidup di Aceh, karena kita juga terus melakukan patroli hingga seluruh pelosok," kata Iwan Rosandriyanto di Banda Aceh, Senin (11/7).
Menurutnya, hingga sekarang belum ada indikasi tumbuhnya sel-sel tersebut. Meskipun demikian pihaknya tidak pernah lelah dan akan terus melakukan pemantauan.
“Masyarakat tak perlu khawatir, karena daerah kita belum masuk jaringan tersebut,” ujarnya.
Kendati demikian, Iwan mengaku akan terus mempelajari baik sel-sel mereka yang sudah mati, maupun sel-sel yang masih hidup. Harapannya, dengan melakukan pemetaan ini, sel-sel itu bisa dilakukan pencegahan agar Serambi Mekah aman tanpa ada serangan dari ISIS.
"Intinya masyarakat tidak perlu takut, kita aparat keamanan dan tentunya didukung oleh masyarakat, kita lawan teroris dan kalau kita takut pada teroris, teroris akan merasa menang dan itu tidak boleh terjadi di Aceh," tegasnya. (ibi/rif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemimpin Tertinggi ISIS Dikabarkan Tewas dalam Pertempuran Sengit
Redaktur & Reporter : Budi