jpnn.com - JAKARTA--Anggota Dewan Syuro Komite Umat untuk Tolikara Papua (Komat Tolikara) Hidayat Nur Wahid mengaku memperoleh informasi dari Tim Pencari Fakta bahwa ada berbagai atribut yang mengarah pada keterlibatan Israel. Temuan ini berdasar hasil investigasi kasus kerusuhan di Tolikara.
“Saya mendapat informasi bahwa GIDI (Gereja Injili Di Indonesia) terlibat dalam perjanjian khusus dengan kelompok separatisme dari Israel. Ini harus diusut tuntas dan menjadi perhatian serius aparat keamanan,” ujarnya dalam konpres di Jakarta, Kamis (23/7).
BACA JUGA: Dua Tersangka Kerusuhan Tolikara Itu Pegawai Bank
Hidayat melihat kasus Tolikara ini bukan sekadar kasus pidana semata. Hal ini didasarkan pada fakta semua orang mengetahui kalau pada 17 Juli 2015 atau 1 Syawal 1436 H semua umat muslim menjalankan ibadah Sholat Idul Fitri.
Ada kesengajaan ketika digelarnya kegiatan yang dikoordinasi oleh GIDI. Yang aneh, kata Hidayat, GIDI justru melarang umat Islam melaksanakan ibadah Sholat Idul Fitri.
BACA JUGA: Para Ulama Desak Segera Tangkap Aktor Kerusuhan Tolikara
“Ini jelas ada unsur kesengajaan dan bertentangan dengan UUD 1945. Kalau cuma kasus pidana, tentu tidak harus menunggu pelaksanaan Idul Fitri," ucap mantan Presiden PKS itu.
Dari fakta ini, lanjut Hidayat, pihaknya mendesak aparat keamanan menuntas kasus Tolikara dan menangkap aktor intelektual di balik insiden ini. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Jangankan Rakyat, DPR Saja Bingung
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yuddy Klaim Revolusi Mental ASN Sudah Tampak
Redaktur : Tim Redaksi