Hillary Kampanye Kompor Bersih

Kamis, 23 September 2010 – 14:21 WIB
NEW YORK - Tak ada keterkaitan langsung antara tugas Menteri Luar Negeri (Menlu) Hillary Clinton dan komporTetapi, Menlu ke-67 AS itu justru mengkampanyekan program kompor bersih, dalam forum tahunan Clinton Global Initiative yang digagas suaminya, mantan Presiden Bill Clinton, di New York, pada Selasa (21/9) lalu.

Saat itu, wanita bernama lengkap Hillary Diane Rodham Clinton tersebut mengumumkan program untuk menyediakan dan memasang 100 juta kompor pembakaran bersih, di dapur rumah tangga di seluruh dunia

BACA JUGA: Eksekusi Teresa, Pertama setelah Hampir Seabad

Program itu katanya, diharapkan bisa membantu serta menyelamatkan kaum perempuan dari penyakit dan masalah kesehatan.

Ibunda dari Chelsea Clinton itu menyebut, tiga miliar orang di seluruh dunia menggunakan kompor atau tungku dengan pembakaran dan ventilasi yang buruk
"Hidangan yang disajikan jelas berbeda di setiap benua

BACA JUGA: Perempuan Dominasi Kabinet Swiss

Tetapi, udara yang mereka hirup sama, yakni campuran racun kimia akibat pembakaran kayu atau bahan bakar padat," kata perempuan kelahiran Chicago, 26 Oktober 1947 itu.

"Saat kaum wanita memasak, asap memenuhi paru-paru mereka
Racun kimia pun merusak tubuh mereka dan anak-anak," lanjutnya.

Apalagi kata Hillary, berdasarkan data WHO (organisasi kesehatan PBB), asap memasak menjadi salah satu di antara lima besar ancaman kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang

BACA JUGA: AS Serukan Dukungan Lawan Kartel Narkoba

Hampir dua juta orang setiap tahun meninggal akibat dampak asap memasakJumlah itu dua kali lipat ketimbang korban jiwa akibat malaria.

Melalui Global Alliance for Clean Cookstoves, Clinton menargetkan pemasangan 100 juta kompor itu dapat tuntas pada 2020Setiap kompor menelan dana USD 25 (sekitar Rp 225 ribu)Pemerintah AS menyumbang USD 50 juta (sekitar Rp 450 miliar) untuk program tersebut(AFP/AP/c6/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hubungan Militer RI-Rusia Bakal Normal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler