Komisaris PT TBI, Sandiaga S Uno, mengatakan, TBI memantapkan diri di BEI menjadi salah satu emiten di sektor penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan BTS oleh para operator telekomunikasi"Kami sangat bangga karena terhitung 26 Oktober 2010, TBI secara resmi tercatat sebagai emiten terbaru di Bursa Efek Indonesia, dengan kode emiten TBIG," kata Sandiaga Salahuddin Uno, di Tower 2, Ruang Training BEI, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan pencatatan perdana di Bursa Efek itu, Sandiaga, bersama Dirut TBI Herman Setya Budi, Dirut BEI Ito Warsito, serta jajaran komisaris dan direksi TBIG, menyaksikan nama TBIG meramaikan jajaran emiten di BEI dan memulai perdagangan sahamnya, dengan harga Rp2.025 per lembar saham.
Masa penawaran perdana saham TBIG, pada 18-20 Oktober 2010 menghasilkan penjatahan akhir saham TBIG sebesar 72 persen dialokasikan kepada investor asing dan 28 persen untuk investor domestik, di mana sebesar 12 persen merupakan pemodal ritel, sedangkan sisanya sekitar 15 persen merupakan pemodal institusi.
Dengan harga penawaran saham sebesar Rp2.025 per saham, total dana yang dihimpun oleh TBI adalah total Rp1,97 triliun, dengan rincian Rp1,11 triliun yang berasal dari penerbitan saham baru sejumlah 551.111.000 lembar saham, dan pemegang saham penjual sebesar Rp855 miliar yang berasal dari penjualan 339.750.000 lembar saham lewat private placement, serta 82.666.500 lembar saham dari opsi penjatahan lebih (green shoe).
"Secara keseluruhan, proses IPO TBIG telah berjalan dengan lancar sesuai harapan komisaris, manajemen, dan lembaga profesi penunjang lainnya," ungkap Herman kepada Sumatera Ekspres (JPNN Group).
Managing Director PT Indo Premier Securities, Moleonoto The, mengaku bangga menginformasikan bahwa TBIG mengalami oversubscribed lebih dari 17 kali, setelah masa penawaran perdana saham yang berlangsung pekan lalu
BACA JUGA: Listrik Nonsubsidi Batal Diterapkan
Kebanggaan yang sama disampaikan Head of Invesment Banking PT UBS Securities Indonesia Rajiv Louis, selaku penjamin pelaksana emisi efek pelaksanaan go public TBIDirektur Keuangan yang juga Corporate Secretary PT TBI, Helmy Yusman Santoso, mengatakan, TBIG akan berupaya menjaga kinerja perusahaan semaksimal mungkin guna mempertahankan
kepercayaan para investor
BACA JUGA: Defisit APBN 2011 Rp 124,7 Triliun
BACA JUGA: Disiapkan Rp500 Miliar untuk Atasi Lonjakan Harga Pangan
"TBIG menitikberatkan pada akuisisi strategis dan pembangunan tower baru sebagai sarana untuk mencapai pertumbuhan dan pengembangan, sejalan dengan arah pengembangan bisnis Perseroan," kata Helmy."Para pelaku pasar melihat peluang dan kecenderungan bisnis menara, seiring dengan tingkat pertumbuhan pengguna telepon selular di Indonesia yang meningkat dan trend dari para operator telekomunikasi untuk menyewa menara bersama untuk optimalisasi jaringan mereka, sehingga saham TBIG berpotensi untuk diburu investor sebagai investasi baik jangka menengah maupun jangka panjang," sambungnya.(gus/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Kejar PP Cost Recovery
Redaktur : Tim Redaksi