jpnn.com - JAKARTA - Kasus penghinaan Presiden Joko Widodo menjadi pembahasan hangat di jejaring sosial. Setelah tersangka MA (23) ditahan polisi dengan sangkaan menghina, netizen pun membuat #SaveTukangSate di twitter.
Dari nama tanda pagar yang memudahkan pencarian topik tersebut, terlihat memang netizen hendak membela MA, usahawan yang diduga tukang sate. [Baca: Di Facebook Hina Jokowi, Terancam 12 Tahun Bui]
BACA JUGA: Susi Bersedia Jadi Menteri Bukan agar Tambah Kaya
Seperti yang pesan yang disampaikan Reandra Darmawan dengan akun @reeandra.
"#SaveTukangSate penghasilan ga seberapa harus berurusan dgn kepolisian.. Presiden wong cilik kemana?," kicau Reandra dua menit yang lalu.
BACA JUGA: Politikus Golkar tak Percaya Jokowi Perkarakan Penghinanya
Sementara DHIKO WILDANI dengan @dhikowildani mempersoalkan sangkaan kepada MA. Sangkaan kepada MA dianggap sebagai bentuk ketidakadilan dengan membandingkan tindakan para koruptor.
"Yang Korup di Penjara 5 tahun, yang mengkritik di Tahan 12 Tahun. Duh... Pantes Gak bisa maju maju #SaveTukangSate,"
BACA JUGA: Majelis Tolak Tuntutan Pencabutan Hak Dipilih Bupati Biak Numfor
Namun di tengah pemberian sokongan kepada MA, muncul pula tweet yang hendak menjunjung tinggi surpremasi hukum. Kicauan ini malah menyalahkan tukang sate yang dianggap pantas dihukum karena kelakuanna tak bermoral.
"Yang salah pantas di hukum!!! Ngapain #SaveTukangSate yang kelakuannya ga bermoral. Image indonesia jadi buruk gara-gara tukang sate!!," kicau Aldi dengan akun @AldiPutraL.
Proses hukum dugaan penghinaan ini akan terus dilanjutkan oleh polisi. Itu terlihat dari langkah serius penyidik yang sudah memerikan Jokowi.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Kamil Razak mengatakan Jokowi sudah diambil keterangannya pada 10 Oktober 2014. [Baca: Jokowi Sudah Diperiksa Polisi]
Pemeriksaan itu dilakukan dalam rangka penyelidikan kasus dugaan penghinaan, pencemaran nama baik, pornografi, dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik oleh seorang warga Ciracas, Jakarta Timur, MA. Pelaku menyebar foto-foto editan yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo bersama Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri lewat akun Facebook-nya, Arsyad Assegaf (Anti Jokowi).
#SaveTukangSate di twitter sudah menjadi trending topic world wide. Mereka yang melakukan perbicangan di topik ini umumnya meminta agar MA segera dibebaskan. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Tata Negara: Pimpinan DPR dan Menkumham Sama-sama Salah
Redaktur : Tim Redaksi