Hingga 2014, Genjot 14 Proyek Nasional

Jumat, 22 Oktober 2010 – 15:55 WIB
JAKARTA — Pemerintah menargetkan akan menyelesaikan pembangunan 14 proyek yang masuk program prioritas koridor pertama hingga 2014Akan ada enam koridor ekonomi yang ditargetkan pemerintah selesai di 2025

BACA JUGA: KPPU Bahas Akuisisi BRI terhadap Agroniaga

Untuk tahap awal, koridor pertama meliputi Sumatera hingga Jakarta.

Beberapa proyek nasional yang ditargetkan selesai hingga 2014, di antaranya pengembangan pelabuhan Dumai, pembangunan pembangkit listrik di Sumatera Utara dan Sumatera Selatan, Pengembangan Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Manggarai rail way development, pembangunan jalur rel Kereta Api Lahat-Kertapati, rail way Batu Bara di wilayah Sumatera, pembangunan jalan tol Medan-Binjai, pembangunan sekitar 400 Km jalan tol Pekanbaru-Medan.

Menteri koordinator bidang perekonomian, Hatta Rajasa menjelaskan, hasil kunjungannya ke Jepang beberapa waktu lalu, didapat kesepakatan komitmen untuk ikut membantu pembangunan enam koridor ekonomi bernilai lebih dari USD50 miliar.

"Ada 44 proyek yang akan dikerjakan
Proyek itu dibagi dalam 14 proyek untuk tahun 2010-2014

BACA JUGA: Zakat Dipotong dari Penghasilan Bruto

Sedangkan, 30 proyek lagi akan dikerjakan pada 2015-2025
Pengerjaan 14 proyek baru satu koridor pertama

BACA JUGA: Menkeu Amankan Sisa Anggaran Rp 160 Triliun

Nanti akan ada lima koridor lainnya,’’ kata Hatta kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (22/10).

Enam koridor ekonomi itu, lanjut Hatta, akan dibagi ke wilayah Indonesia dari Sabang sampai MeraukePembangunannya berdasarkan basis wilayah dan menyebar ke seluruh daerah di Indonesia.

"Kita tidak ingin pembangunan hanya terpusat di Jakarta sajaNantinya, proyek yang masuk koridor ekonomi akan dibangun berupa jembatan, pelabuhan, jalan tol, dan infrastruktur lainnya," kata Hatta.

"Pak Presiden minta kepada kita agar dalam waktu tiga bulan, pembahasan mengenai 6 koridor ekonomi ini sudah selesaiNantinya, ini akan menjadi masterplan kita untuk mengembangkan pembangunan di seluruh IndonesiaKarena yang paling penting itu adalah connectivity pembangunan," kata Hatta.

Pemerintah juga mengatur pola pembiayaan pengerjaan proyek-proyek tersebutPembiayaan idak hanya ditanggung APBN dan BUMN, tetapi juga melibatkan swasta murni melalui public private partnership (PPP).

"Setahun pemerintahan ini, secara ekonomi kita memang berkembang lebih pesatNamun kita tetap harus kerja keras untuk membenahi infrastrukturKalau infrastruktur cepat, maka pertumbuhan pasti lebih cepat lagi," bebernya.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keuangan Negara Surplus Rp40 T


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler