BEIRUT - Kabinet baru Lebanon menyepakati kebijakan baru yang mengizinkan pejuang Hizbullah menggunakan senjata untuk melawan IsraelKesepakatan itu tetap diberlakukan meski ada penolakan dari sejumlah anggota kabinet dari partai pendukung pemerintah.
Menteri Penerangan Tarek Mitri, Rabu malam (25/11) mengatakan, rapat kabinet harus menyusun draf kebijakan tersebut sembilan kali sebelum mencapai kesepakatan."Kebijakan baru tersebut hanyalah penundaan kesepakatan serupa yang dibuat kabinet sebelumnya mengingat kekhawatiran atas kekuatan persenjataan Hizubullah pasca perang melawan Israel 2006," katanya seperti dikutip Agence France-Presse.
Pasal yang disepakati kabinet baru itu berbunyi: "Lebanon, pemerintahan, rakyat, tentara, dan semua kekuatan perlawanan berhak menjaga kedaulatan teritori Lebanon." Dalam hal ini Hizbullah masuk dalam kategori kelompok perlawanan.
Mitri mengatakan pasal tersebut akan segera dimasukkan dalam program pemerintah
BACA JUGA: Diadili, Duch Minta Dimaafkan Dosanya
Kelompok Kristen di kabinet, termasuk Partai Phalange dan Tentara Lebanon berpendapat bahwa persenjataan Hizbullah bakal mengurangi otoritas negara dan akan melanggar resolusi PBBBACA JUGA: Tujuh Orang Didakwa untuk Teror Mumbai
Pasukan Israel baru ditarik dari Lebanon selatan pada 2000, sejak pendudukan selama 22 tahun di wilayah tersebut
BACA JUGA: Seks, Penyebar Utama HIV di Cina
(cak/ami)BACA ARTIKEL LAINNYA... Filipina Umumkan Keadaan Darurat
Redaktur : Antoni