jpnn.com - SALATIGA – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengimbau masyarakat agar tidak mengkhawatirkan aksi unjuk rasa yang akan digelar pada 25 November dan 2 Desember 2016 di Jakarta.
Menurut politikus senior dari Partai Keadilan Sejahtera itu, aksi demonstrasi sebenarnya sesuatu yang sudah biasa terjadi sejak era reformasi. Hampir setiap hari ada unsur masyarakat turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya.
BACA JUGA: Serikat Buruh Rencanakan Mogok Nasional Tanggal 2 Desember
Seementara, untuk aksi di Jakarta menuntut proses hukum secara adil terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama, menurutnya, juga sudah terbukti berlangsung secara damai.
“Aksi 14 November dan 4 November sampai waktu maghrib, itu kan damai, karena sudah biasa,” terangnya kepada wartawan sebelum menghadiri acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (24/11).
BACA JUGA: Kedahuluan Kejagung Tangkap Anak Buah Maruli, Begini Reaksi Bos KPK
Begitu pun untuk aksi 2 Desember yang dimotori Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), prinsipnya merupakan demo yang akan digelar secara damai.
“Bukan untuk makar, apalagi menjatuhkan presiden. Tapi merupakan aksi unjuk rasa menuntut keadilan proses hukum penistaan agama,” terangnya.
BACA JUGA: Buni Yani Diperlakukan Berbeda dari Ahok, Begini Penjelasan Mabes Polri
Dikatakan, dalam banyak kasus, polisi begitu cepat melakukan proses hukum. Dia memberi contoh kasus perobekan mushaf Alquran di Solo, Jateng, belum lama ini.
Dalam kasus tersebut, pelaku langsung ditahan dan dijerat dengan pasal penistaan agama. Begitu juga terhadap kasus penistaan agama Hindu di Bali, polisi juga bergerak cepat.
“Tapi untuk Pak Ahok, bertele-tele. Buni Yani yang mengupload langsung dijadikan tersangka. Ini yang dilihat masyarakat, hukum tebang pilih,” ujar Hidayat.
Menurutnya, penetapan tersangka terhadap Buni Yani yang begitu cepat ini, justru akan mendorong warga masyarakat untuk ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa 2 Desember mendatang.
“Perasaan ketidakadilan ini yang membuat orang-orang ikut demo 2 Desember,” ucapnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hmm...Utusan Antasari Azhar ke Istana
Redaktur : Tim Redaksi