jpnn.com - JAKARTA--Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistyo meminta pemerintah bersikap tegas dalam menyikapi masalah tenaga honorer.
Pemerintah jangan memberikan harapan-harapan palsu yang membuat mereka terus menunggu kendati semakin dimakan usia.
BACA JUGA: Garap LRT, Adhi Karya Pastikan tak Pinjam Dana dari Luar
"Kalau pemerintah tidak mau honorer lagi dan maunya tenaga yang fresh graduated, keluarkan instruksi bahwa honorer tidak ada lagi. Saya yakin kalau sedari awal pemerintah tak beri janji-janji, mereka tidak bertahan sampai sekarang," papar Sulistyo kepada JPNN, Rabu (9/9).
Hal tersebut dibenarkan Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih. Katanya, kalau ada instruksi pemerintah tidak mempekerjakan honorer lagi, mereka pasti akan mundur teratur.
BACA JUGA: Pentolan Honorer: Kami Sudah Benar-benar Marah
"Kami ini masih punya hati kok, kalau pemerintah bilang honorer K2 tidak adalagi, kami pasti mundur kok. Kami akan mencari pekerjaan yang gajinya lebih manusiawi. Kami masih bertahan menjadi honorer dengan gaji di bawah Rp 200 ribu karena satu harapan akan diangkat CPNS," tuturnya.
Sulistyo menambahkan, sikap pemerintah yang tidak tegas itu kini membuat banyak honorer menderita. Bahkan ada di antaranya yang meninggal dalam status honorer karena pemerintah tak kunjung menyelesaikan tugasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Mantan Menkes Akui Pengadaan Alkes Flu Burung Puluhan Miliar Itu Tanpa Tender
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada Lagi Alasan Dana Desa Ditahan-tahan
Redaktur : Tim Redaksi