Horor! Di Hutan Jati Ini Sering Ditemukan Mayat, Dulu Lokasi Pembantaian

Kamis, 28 Mei 2015 – 06:10 WIB
Tim DVI dan Inafis Polda Jatim serta Polres Gresik mengevakuasi jasad korban di hutan jati milik Perhutani di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng Rabu (27/5). Foto: Chusnul Cahyadi/Jawa Pos

jpnn.com - GRESIK –  Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim kaget saat menggali liang lahat di hutan jati Desa Surowiti, Kecamatan Panceng, Gresik, kemarin (27/5). Pasalnya, tim menemukan dua mayat tanpa busana berada dalam satu liang.

Yang bikin merinding, saat melakukan penyisiran di hutan itu, aparat menemukan organ tubuh manusia di 12 titik. Organ tubuh itu berupa tengkorak, tulang belulang, kaki, dan tangan.

BACA JUGA: Kisah Pilu Gadis 12 Tahun, Semalam Dipaksa Layani Dua Pria Hidung Belang

Muncul dugaan mereka korban mutilasi. Namun ada dugaan juga, itu ulah hewan-hewan buas yang masih berkeliaran.

’’Hewan buas seperti celeng, anjing, bahkan harimau masih ada,’’ kata Kepala Desa Surowiti Moh Kholidul Iman, kemarin. Binatang buas tersebut bisa hidup di hutan jati karena tidak dirawat Perhutani. Kondisi yang jorok dan tidak terurus itu menjadikan kawasan hutan sebagai sasaran pembuangan mayat.

BACA JUGA: Heboh! Ditemukan Dua Mayat tanpa Busana dalam Satu Liang Kubur

’’Kami sudah beberapa kali meminta Perhutani merawat hutan itu. Sebab, penemuan mayat di desa kami selalu terjadi setiap tahun,’’ ungkapnya.

’’Tahun-tahun sebelumnya ada 2–3 mayat ditemukan di sana,’’ imbuhnya. Iman memastikan dua mayat itu bukan warga desanya. Dia bersama perangkat desa hingga ketua RT sudah blusukan ke rumah warga. Namun, tidak ada warga Desa Surowiti yang kehilangan anggota keluarganya.

BACA JUGA: Ini Penyebab 82 Santri dan Keluarga Keracunan Makanan Usai Acara Wisuda

Sementara itu, Amin, warga Kecamatan Ujungpangkah, mengaku kehilangan dua anggota keluarganya. Lelaki berusia 30 tahun tersebut sempat mendatangi lokasi penemuan mayat. Dia menyatakan, sebulan lalu istrinya, Khanifah, dan anaknya yang berusia lima tahun hilang saat belanja di pasar Ujungpangkah. Namun, dua orang yang dicintai tidak pernah kembali.

’’Saya kesini untuk memastikan apakah mayat itu istri dan anak saya. Tapi, dari keterangan polisi, ciri-ciri dua mayat itu berbeda dengan istri dan anak saya,’’ katanya.

Salah seorang warga Desa Surowiti menuturkan, warga memang sering menemukan tulang belulang yang diduga milik manusia di hutan jati milik Perhutani. Namun, mereka tidak pernah hirau. Sebab, berdasar informasi orang tua mereka, kawasan hutan yang memanjang 2–3 kilometer di Desa Surowiti adalah tempat pembantaian manusia ketika zaman G30S/PKI.

Kepala Desa Surowito Moh Kholidul Iman tidak menampik cerita tersebut. Karena itu, Iman meminta kepada Perhutani untuk merawat kebersihan hutannya. ’’Minimal, tanaman perdu dan rumput yang tumbuh di bagian depan jalan dibersihkan. Supaya siapa saja bisa melihat kondisi didalamnya,’’ harapnya. (yad/c19/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 82 Santri dan Keluarga Keracunan Makanan dalam Acara Wisuda dan Perpisahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler