"Bagaimana bisa pemerintah menutup mata atas pemukulan dan penyiksaan terhadap tahanan?" kata Brad Adams, direktur Human Rights Watch Asia, Jumat (5/6)Pemerintah pusat, lanjutnya, harus turun tangan untuk menyikapi kasus kekerasan ini, menindak para pelaku, dan mulai melakukan pengawasan ketat terhadap kejadian di Papua.
Human Rights Watch telah menerima laporan, lebih dari 20 kasus penyiksaan fisik, sejak Anthonius Ayorbaba, warga Papua, yang tadinya bekerja di kantor Departemen Hukum dan HAM Jayapura, menjadi sipir Lapas Papua, sejak Agustus 2008
BACA JUGA: JK: Negara akan Berikan Pendapatan Layak untuk Kades
Sebagai sipir, Ayorbaba terbilang paling senior di antara sipir lainnya di AbepuraHuman Rights Watch mengatakan, pemerintah Indonesia harus mengganti administrasi Lapas dan membuka pengawasan Lapas untuk diawasi Internasional.(lev/JPNN)
BACA JUGA: Gayus Terpilih sebagai Ketua Pansus DPT
BACA JUGA: KPK Awasi Penanganan Korupsi di Daerah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anwar: Tenaga Auditor di Indonesia Minim
Redaktur : Tim Redaksi