BACA JUGA: Thaksin Danai Demo Kaus Merah
Bentrokan itu, menewaskan tujuh belas warga sipil dan empat tentaraBACA JUGA: Militer Thailand Dukung Pemilu Dipercepat
HRW menyesalkan sikap tentara Thailand yang menggunakan cara-cara represiv dengan tembakan peluru tajam dan granat."Ini merupakan kekerasan politik paling mematikan dalam dua dasa warsa terakhir di Thailand," kecam salah seorang direktur HRW Brad Adams dalam pernyataan tertulisnya
BACA JUGA: Majalah Porno untuk Orang Buta
Dan masing-masing bertanggung jawab atas pasukan maupun massanya"Aparat Thailand harus menjamin agar para pelanggarnya diselidiki dan dibawa ke meja hijau," ujar Brad menegaskan.:TERKAIT Selain itu, HRW juga menyerukan agar kedua belah pihak segera bersepakat untuk mengakhir konflik terbuka yang sudah mengancam keselamatan sipil tersebut"Pemerintah segera mencari jalan damai, dan mencari solusi agar pasukan kaus merah mengakhiri aksi demonstrasinyaPemerintah harus mencari solusi, dan menemukan jalan keluar bagaimana menjinakkan kaus merah yang sudah bersumpah akan terus berunjuk rasa sampai pemerintah membubarkan parlemen dan mengadakan pemilu."
Selain itu, HRW juga menyerukan agar pemerintah segera mencabut kebijakan mensesor media terutama stasiun televisi milik pendukung kaus merahSelama konflik, pemerintah telah mensensor ketat 10 stasiun pemancar radio dan televisi, serta sedikitnya 36 situs internet"Akibat kemelut politik yang terjadi, kini masa depan wartawan dan media di sana dalam keadaan bahaya," jelas Brad.
Seruan serupa juga disampaikan oleh pemerintah AustraliaSelain memberikan travel warning, pemerintah Austraslia juga mengingatkan kepada pemerintah Thailand untuk tidak kembali kepada pemerintahan militerKarena, kembali kepada pemerintahan militer sama dengan kembali ke masa lalu yang suramAustralia juga mengingatkan para warganya untuk menghindari aksi demonstrasi yang kini sedang marak di BangkokMereka meyakini, bahwa aksi ini akan terus berjalan sepanjang kedua belah pihak belum menemukan titik temu(aj/afp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Hentikan Proses Klaim Pencari Suaka
Redaktur : Auri Jaya