HTI Tolak Penghapusan Premium

Kamis, 01 Januari 2015 – 09:34 WIB
SPBU asing. Foto: dok.JPNN

BOGOR - Menutup 2014, Lajnah Khusus Mahasiswa Hizbut Tahrir turun ke jalan. Kemarin mereka menggelar aksi demo, menentang kebijakan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
    
Koordinator aksi, Muslim Pati Alam mengatakan, jika kebijakan itu benar-benar diterapkan, maka warga miskin di Indonesia akan bertambah. BBM bersubsidi adalah milik rakyat, sehingga kebijakan menghapus premium adalah kebijakan yang salah.

“Sikap kami, ya, jelas menolak. Karena sama-sama sifatnya menipu warga Indonesia,” ujar Muslim, dalam aksi demo di persimpangan Tol BORR.
    
Ia menambahkan, aksi yang dilakukan merupakan refleksi akhir 2014,  dengan mengangkat permasalahan yang terjadi di Indonesia selama setahun terakhir. Mulai dari aspek politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan.
    
Menurutnya, di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sudah banyak rakyat miskin. Tetapi, menjadi ironis ketika baru 27 hari menjabat, Presiden Joko Widodo  sudah menaikkan harga BBM bersubsidi. Kebijakan 'keliru' itu dinilai memperburuk keadaan.   
    
“Bukan membuat kondisi Indonesia menjadi lebih baik, dan membuat jumlah warga miskin menjadi turun. Tetapi justru menambah warga miskin,” tutur dia.
    
Menurutnya, warga miskin diprediksi akan semakin bertambah hingga 5 juta orang karena kenaikan harga BBM.

BACA JUGA: Rini: Kalau Premium Langka, Pertamina Digetok

Selain itu, kebijakan tersebut juga disinyalir menguntungkan SPBU asing. “SPBU mereka justru ramai, itu yang perlu diamati,” katanya.(ded/b)

 

BACA JUGA: Harga BBM Tergantung Pasar, Pemerintah Lawan Putusan MK

BACA JUGA: Harga BBM Turun, Pemerintah Akan Evaluasi Tiap 3 Bulan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga-harga Telanjur Naik, Premium Tak Perlu Turun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler