Hujan Deras, Bendungan di Amerika Meluap

Rabu, 30 Agustus 2017 – 21:59 WIB
Banjir akibat Bendungan Addicks di Houston meluap. Foto: AFP

jpnn.com, HOUSTON - Bendungan Addicks di Houston, Negara Bagian Texas, Amerika Serikat meluap.

Tingginya curah hujan sejak badai Harvey melanda Jumat (25/8) membuat bendungan yang berdiri sejak 1983 tersebut tak mampu lagi menampung air.

BACA JUGA: Komunitas Peti Mati, Bersenang - Senang Sebelum Meninggal

Waduk Barker sangat berpeluang mengalami hal serupa. Dua bendungan itu mengatur aliran air di Sungai Buffalo Bayou, sungai utama di Houston.

''Hujan tambahan semalam berpeluang memperburuk kondisi banjir di wilayah tenggara Texas dan Louisiana,'' bunyi pernyataan National Hurricane Center. Hujan memang masih mengguyur Kota Houston kemarin.

BACA JUGA: Etnis Rohingya Dibantai, Indonesia Diminta Evaluasi Hubungan dengan Myanmar

Intensitasnya hanya 38 sentimeter per jam, tak setinggi sebelumnya yang mencapai 75 sentimeter per jam.

Meski begitu, hujan terus-menerus membuat ketinggian air banjir terus naik.

BACA JUGA: Cukup Ganti HP dan Mobil, Mantan PM Kelabui Intel Junta Militer

Proses evakuasi juga kian sulit. Padahal, masih ada ri­buan orang yang terjebak kepungan air tersebut.

Kondisi serupa terjadi di beberapa wilayah lain di Texas dan Negara Bagian Louisiana.

''Penjaga pantai masih terus menerima lebih dari seribu panggilan per jam,'' ujar salah seorang petugas penjaga pantai, Letnan Mike Hart.

Penduduk yang belum bisa dievakuasi harus menunggu di rumah masing-masing dalam kondisi gelap gulita.

Sebab, mayoritas aliran listrik di wilayah banjir belum normal.

Bagi warga Louisiana, kondisi saat ini mengingatkan mereka atas badai Katrina yang melanda negara bagian tersebut 29 Agustus 2005 lalu.

Badai Harvey sebenarnya sudah turun dari kategori 4 menjadi hanya badai tropis biasa.

Kekuatan anginnya tidak sekuat saat kali pertama datang pada akhir pekan lalu.

Namun, tetap saja, badai itu mengakibatkan hujan hampir tanpa jeda di Texas dan Lousiana.

Harvey diperkirakan baru hengkang dari dua negara bagian tersebut pada Minggu (2/9).

Badan prakiraan cuaca mengungkapkan bahwa banjir tidak akan surut secara signifikan dalam beberapa hari mendatang.

Sebab, ketinggian air sungai yang meluap sudah mencapai rekor di atas banjir yang pernah terjadi sebelumnya. (Reuters/CNN/BBC/sha/c19/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib Pengungsi Rohingya: Diusir Bangladesh, Dibunuhi Penyakit


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler