jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik, membenarkan dirinya telah berkomunikasi langsung dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lewat saluran telepon sebagaimana diunggah ke media sosial youtube pada 11 Juli lalu.
Menurut Husni, percakapan didominasi dan merupakan inisiatif Presiden. Dirinya hanya menerima telepon dan mendengarkan apa yang disampaikan SBY selaku kepala negara.
BACA JUGA: Koalisi Permanen Sinyal Kekalahan Prabowo-Hatta
"Saya rasa itu bentuk perhatian dari kepala negara. Kan presiden juga menekankan bahwa posisinya sebagai kepala negara," ujarnya di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (15/7).
Menurut Husni, pada pembicaraan yang ada hanya perhatian dan kepedulian agar penyelenggaraan pemilu benar-benar berjalan dengan baik sampai hasilnya ditetapkan pada 22 Juli mendatang.
BACA JUGA: Pihak Prabowo-Hatta Tuding Kubu Jokowi-JK Maling Teriak Maling
"Pada kesempatan itu saya sampaikan bahwa kita (KPU) sudah melakukan pertemuan cukup intensif dengan perwakilan pasangan calon. Dan keterlibatan kedua pasangan calon pada setiap kegiatan kepemiluan juga sudah terlihat," katanya.
Selain itu, mantan Komisioner KPU Sumatera Barat ini juga mengatakan, pada presiden dirinya menyampaikan kalau kedua pasangan calon presiden juga telah menempatkan saksi-saksi pada pemungutan dan penghitungan suara di TPS-TPS pada 9 Juli lalu.
BACA JUGA: KPK Telusuri Kecurangan Kepala Daerah di Pilpres
Karena itu sekali lagi Husni menyatakan sama sekali tidak ada intervensi dari Presiden. Walaupun pada perbincangan Presiden mengingatkan munculnya pihak-pihak yang tidak puas kemudian melakukan upaya-upaya melanggar hukum.
"Presiden menggarisbawahi itu adalah saran. Bahasa yang dipakai sama saja ketika saya bertemu dengan Surya Paloh memberikan saran, kemudian ketemu dengan tokoh lain juga punya saran kemudian di sosial media," katanya.
Saat ditanya kapan tepatnya Presiden menelepon, Husni mengatakan pada Jumat (11/7), sama dengan saat video perbincangan diunggah ke internet. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Delapan Lembaga Survei Dipolisikan
Redaktur : Tim Redaksi