Ibu-ibu Pelajari Nih Modus Pembantu Baru Berbuat Jahat, Rp 260 Juta Diembat

Senin, 25 Januari 2016 – 09:32 WIB
Ilustrasi. FOTO: pixabay.com

jpnn.com - SURABAYA - Peringatan keras bagi keluarga yang sedang mencari asisten rumah tangga (ART) atau pembantu. Kehilangan kewaspadaan bisa berarti kehilangan harta benda. Misalnya yang dialami keluarga Rudi Jiang, warga Perumahan Puri Galaxy Cluster Palm Courts, Sukolilo, Surabaya.

Rumah mewah yang terletak di kawasan Surabaya Timur dibobol. Kali ini, modusnya adalah berpura-pura melamar sebagai ART. Seorang perempuan bernama Zulfa yang diduga aktor pencurian itu sedang diburu Unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Surabaya.

BACA JUGA: Aneh, 3 Tahanan Polsek Miru Bisa Baku Kuda Kabur Lewat Plafon

Seminggu lalu, Rudi bertemu dengan petugas keamanan perumahan bernama Bagio. ''Dia lalu menawarkan pembantu kepada saya. Memang kebetulan posisi saya lagi tidak ada pembantu,'' cerita Rudi kepada Jawa Pos kemarin (24/1).

Saat itu, Rudi juga memegang KTP Zulfa. Di kartu identitas tersebut, tertulis perempuan berusia 27 tahun itu berasal dari Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Tanpa banyak pertimbangan, Zulfa pun diterima bekerja di rumah Rudi.

BACA JUGA: Berbadan Tegap, Berambut Cepak, Tapi Langsung Ciut Nyali Ketika Lihat...

Zulfa tidak langsung bekerja setelah diterima. Dia sempat menghilang selama dua hari. Rudi juga menanyakan kabar Zulfa kepada Bagio. Tapi, Bagio juga tidak mengetahui keberadaan Zulfa. ''Sebenarnya, saat itu saya sudah mulai curiga. Kok nggak jelas anaknya,'' tambah Rudi.

Namun, saat Rudi bekerja di luar rumah, istrinya mengabarkan bahwa Zulfa datang ke rumahnya. Terpaksa, Rudi pun mempekerjakan Zulfa. Kecurigaannya terbukti ketika Zulfa tiba-tiba menghilang Sabtu lalu (16/1).

BACA JUGA: Besok Tersangka Pembunuhan Mirna Ditetapkan!

Baru tiga hari kerja, Zulfa nekat mencederai kepercayaan majikan barunya. Celakanya, Zulfa membawa sejumlah barang berharga, antara lain, berlian, perhiasan, dan uang tunai. Rudi memperkirakan total kerugian yang dideritanya mencapai Rp 260 juta!

Oleh Rudi, barang-barang tersebut tidak ditaruh di brankas. Benda-benda itu ditaruh di sebuah lemari kaca. Selama ini, dia tidak terlalu merisaukan barang-barang tersebut karena menganggap kompleks perumahannya memiliki sistem keamanan yang rapi. ''Sebenarnya, kalau uang saja nggak masalah. Yang saya sayangkan, dia ambil cincin yang punya nilai sejarah bagi saya,'' tuturnya.

Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya. Saat ini unit resmob tengah mengejar pelaku. Polisi memiliki versi tafsiran nilai kerugian sendiri. Berdasar hasil pengolahan data, untuk sementara polisi mengatakan korban rugi Rp 75 juta.

Polisi sudah mengambil rekaman closed circuit television (CCTV) yang memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan Zulfa. Rekaman itu sudah menjadi satu alat bukti yang kuat untuk menetapkannya sebagai pelaku.

Kanitresmob Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi mengatakan, pihaknya sempat mengecek alamat Zulfa sesuai dengan yang tertera di KTP. Diduga, Zulfa merupakan seorang pemain yang melakoni kejahatan dengan berpura-pura bekerja sebagai asisten rumah tangga. ''Tapi, saat kami cek, ternyata alamat tersebut palsu,'' tegas Agung.

Perwira polisi dengan tiga balok di pundak itu menambahkan, anggotanya saat ini sudah menyebar. Dia memastikan bahwa polisi telah mempersempit ruang gerak pelaku agar kabur tidak jauh. (did/ady/mas)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begal Ancam Korban Pakai Parang, Motor Siswi Ini pun Melayang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler