Ibu Menangis saat si Anak Bengal Bersujud di Kakinya

Jumat, 11 Agustus 2017 – 06:57 WIB
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, LAMPUNG TENGAH - Ernawati (40) tak kuasa menahan tangis ketika anaknya, SR (17), bersujud di kakinya, kemarin (10/8).

Siang itu, warga Kelurahan Yukumjaya, Kecamatan Terbanggibesar, Lampung Tengah (Lamteng) tersebut memang menyambangi Mapolsek Terbanggi Besar untuk mengantarkan makanan bagi anaknya tersebut.

BACA JUGA: Khusus Dewasa! 6 Jurus Ampuh Mengatasi Hangover

Kala itu, SR terus memohon sambil menangis kepada ibunya untuk mengeluarkannya dari kantor polisi.

Ernawati dan suaminya Toni (42) memang sengaja menitipkan SR ke kantor polisi lantaran bandel. Ia mengaku tidak tahan dengan kelakuan anaknya yang sering mabuk lem aibon.

BACA JUGA: Bikin Ribut dan Bacok Warga, Stefanus Babak Belur Diamuk Massa, Remukkk...

”Kalau sudah mabuk lem aibon, dia sering membentak, memarahi, serta memukul saya dan adiknya. Sudah keterlaluan,” ujarnya kepada wartawan sambil terisak.

Selaku orang tua, kata Ernawati, yang pekerjaannya sebagai pemulung dan tukang cuci ini, ia ingin SR menyadari kesalahannya dan berubah lebih baik lagi.

BACA JUGA: Lihat! Honorer Mabuk Bikin Onar Kantor Gebernur, Minta Uang ke Wagub

”Segala keinginannya saya turuti. Termasuk minta beli rokok dan lain-lain. Saya berharap pihak kepolisian bisa membina dan memberikan pelajaran bagi SR supaya berubah lebih baik. Menjadi anak yang berbakti kepada orang tua,” ucapnya sambil menyeka air matannya.

Sementara, Kapolsek Terbanggibesar Kompol Saifullah mewakili Kapolres Lamteng AKBP Purwanto Puji Sutan mengatakan, pihaknya memang menerima permintaan Erna dan suaminya untuk membina SR di mapolsek.

”Pada Rabu (9/8) malam, saya mendapatkan telephone dari orang tua SR. Bapaknya meminta SR diamankan ke mapolsek karena sering mabuk lem Aibon hingga marah serta memukul ibu kandung dan adiknya. Tujuannya diamankan supaya dibina dan ada efek jera,” katanya.

Lalu, pada Kamis (10/8) pagi, ia meminta anggotanya untuk mengamankan SR dari rumahnya. ”Kita lakukan pembinaan agar menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Terutama kepada ibu karena surga di bawah telapak kaki ibu. Kita tak akan melihat matahari karena ibu. Kita pasti akan merasakan sakitnya jika anak kita memperlakukan seperti itu,” ungkapnya.

Sementara, kata Saifullah, SR tidak dimasukkan ke dalam sel. ”Tidak kita masukkan sel karena SR bukan penjahat. Hanya nakal dan kurang ajar kepada orang tua. Kalau masih tetap tidak berubah, terpaksa kita masukkan sel,” tegasnya.

Kepada wartawan, SR sempat mengelak memukuli ibunya. ”Nggak saya pukul. Cuma marahin aja setelah marahin adik saya yang berisik ketika sedang tidur,” katanya yang akhirnya mengaku telah menendang ibunya.

Dia mengakui sering mabuk lem aibon. Remaja kelas 2 SMP yang mengambil paket C ini mengaku belajar dari temannya anak punk.

”Saya lihat teman anak punk mabuk aibon. Saya pun mencoba ikut-ikutan. Baru sekali itu coba,” akunya seraya terus memohon kepada ibunya untuk dikeluarkan dari kantor polisi.(sya/whk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditemukan Beberapa Botol Bir di Ruang Kerja PNS, Mabuk ya?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
mabuk   Ibu Kandung  

Terpopuler