Ibu Rawat Anak di Kantor Polisi

Kamis, 03 Juli 2014 – 04:51 WIB

jpnn.com - SIANTAR - Kasih ibu tiada tara, tak terhingga sepanjang masa. Pepatah ini tergambar dalam sikap seorang ibu Boru Purba. Rasa sayangnya tidak pernah pudar sehingga rela menghabiskan waktu di Mapolsek Bangun untuk merawat anaknya Rian Saragih (18), yang menderita luka akibat amuk massa karena diduga terlibat kasus pencurian sepedamotor di Karang Sari.

Keterangan yang dihimpun Metro Siantar (JPNN Grup), pengeroyokan terhadap Rian Saragih bermula dari ajakan Parulian Sembiring (25), rekannya yang berdomisili di Karang Bangun, Kecamatan Siantar, Selasa (1/7), sekira pukul 18.45 WIB.

BACA JUGA: Surat Suara Pilpres Kurang 2559 Lembar

Sore itu, remaja putus sekolah asal Rambung Merah ini diajak untuk keperluan pekerjaan. Namun, Parulian tidak menjelaskan kerja apa yang dimaksud.
Kemudian mereka berkeliling naik sepedamotor Yamaha Mio tanpa plat milik Parulian. Sampai akhirnya tiba di Karang Sari.
 
Tiba di Simpang Lalahi, persis depan salah satu rumah ibadah, Parulian meminta RS menunggunya di atas sepedamotornya.

Lalu, Parulian masuk ke lingkungan parkir dan mengambil sepedamotor Honda Mega Pro BK 5670 TAE, yang saat itu kuncinya masih tertinggal di atas sepedamotor. Kemudian Parulian langsung tancap gas dengan sepedamotor curiannya.
 
Suwandi (38), warga setempat yang juga pemilik sepedamotor saat itu sedang berbuka puasa di rumah ibadah dan langsung melakukan pengejaran bersama warga lainnya.

BACA JUGA: Proyek Seribu Rumah PNS Mandek

Rian yang tidak mengetahui apa-apa sempat bingung melihat warga berteriak maling. Warga yang melihat Rian kemudian curiga dan langsung menggebukinya.
 
Sementara Parulian berhasil meloloskan diri, meski sebelumnya sempat terjatuh bersama sepedamotor curiannya. Warga yang kesal selanjutnya merusak sepedamotor Parulian yang sebelumnya diduduki Rian.

Rian yang ditemui di Mapolsek Bangun, menuturkan, saat itu dia diminta oleh Parulian untuk duduk di atas sepedamotor sembari menunggunya kembali.

BACA JUGA: Nelayan Thailand Dituntut 20 Tahun

Sekitar 100 meter dari tempat rumah ibadah, Parulian melakukan aksinya dan diketahui warga. Rian mengaku tidak menyadari kalau Parulian telah membawa sepeda motor hasil curian dari depannya.

"Aku saja enggak tahu pas dia (Parulian, red) bawa lari kereta itu, makanya aku bingung tapi warga langsung menahan aku dan memukuli," aku remaja yang hanya tamat kelas II SMA tersebut.

Ia juga mengatakan, Parulian saat itu sempat terjatuh dari sepeda motor hasil curiannya. "Tetapi aku terus menjadi pelampiasan emosi warga dan menghancurkan sepedamotor milik Parulian yang saat itu kududuki," ucapnya sembari menahankan rasa di sekujur tubuhnya.

Untungnya saat itu, lanjut Rian, salah seorang warga berhasil meredam emosi warga lainnya dan menghubungi pihak berwajib. Tak berselang lama, pihak kepolisian tiba di lokasi dan langsung mengamankan Rian dan juga barang bukti serta saksi.

Dia mengatakan, tidak diberitahu bahwa Parulian akan mengajaknya untuk mencuri sepedamotor. Parulian hanya mengajaknya untuk bekerja.

"Katanya cuma kerja, enggak tahu kalau seperti ini akhirnya pak," ucapnya sembari menunduk ditemani ibunya Boru Purba.

Akibat kejadian tersebut, Rian mengalami luka pada bagian kepala dan juga luka koyak pada bagian pelipis kirinya sehingga harus diperban.

Ibu Rian di Mapolsek Bangun mengatakan bahwa selama ini anaknya hanya bekerja membantu dirinya untuk mengolah lahan pertanian mereka. Hari itu, Rian pamit kepadanya untuk makan siang dan ia meminta agar kembali ke ladang.

"Memang biasanya dia (Rian) sering nggak balik lagi ke ladang, karena dia langsung main voli sama kawannya," terang ibu anak empat orang tersebut.

Saat diminta untuk kembali ke ladang, Rian mengatakan bahwa ia hendak memotong rambut terlebih dahulu. Dan, hingga sore menjelang, Rian tidak kunjung kembali dan ia sempat menanyakan keberadaan anak sulungnya itu kepada teman-temannya yang biasanya bermain voli bersamanya.
 
Tetapi teman-temannya mengatakan bahwa Rian tidak ikut bermain dan memberitahukan bahwa Rian sedang terkena musibah. "Malam itu juga aku langsung lari ke tempat itu dan kutengok anakku sudah luka-luka dipukuli warga," terangnya.

Ia juga mengatakan, akan mengajukan perdamaian kepada pemilik sepedamotor karena anaknya tidak mengetahui bahwa temannya akan mencuri sepedamotor. Ia mengaku bahwa selama ini ayah Rian sedang berada di Kalimantan.

"Kami ini orang susah dan anakku ini enggak salah karena dia enggak pernah mencuri, makanya kami mau minta tolong sama pemilik kreta supaya berdamai dan kalaupun mau lanjut Parulian lah yang harus ditangkap," ujar Boru Purba penuh harap.

Kapolsek Bangun AKP Bonggas Simarmata, ketika dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut dan pihaknya sudah mengamankan dua barang bukti sepedamotor milik korban dan pelaku serta salah seorang teman pelaku. "Rian masih akan kita periksa dan kita sudah amankan barang bukti," ucapnya.

Bonggas mengimbau kepada masyarakat agar selalu memarkirkan kendaraan sepedamotor di tempat yang aman dan selalu mengunci kendaraan dengan kunci ganda untuk menghindari tindakan kriminal.

"Sebaiknya gunakan kunci ganda untuk menghindari pencurian dan aksi pencurian sepedamotor ini memang sedang marak dan bukan hanya terjadi di tempat keramaian melainkan di lingkungan tempat tinggal juga sudah mulai terjadi," imbaunya. (lud/dro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 167 Ribu Warga Batam Tak Bayar PBB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler