JAKARTA - Manajer pemasaran PT Duta Graha Indah (DGI) Tbk, Muhammad El Idris, merasa geram lantaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya menjerat dirinya saja terkait proyek-proyek APBN yang didapat dengan cara menyogokKarenanya Idris yang dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Tipikor dalam kasus suap proyek Wisma Atlte SEA Games itu meragukan kasus serupa akan banyak yang diungkap
BACA JUGA: Lulusan SMA ke Bawah Cukup Jadi PTT
"Saya setuju korupsi diberantas
BACA JUGA: Pemda Diminta Menghitung Kebutuhan Riil PNS
Kami kan kontraktorMenurut Idris, sistem yang saat ini ada memang tidak berjalan baik
BACA JUGA: SBY Diminta Rasional Kelola Negara
Ditegaskannya, biasanya success fee dibicarakan setelah tenderNamun dalam kasus Wisma Atlet justru successfee dibicarakan sebelum tenderIa pun menyebut sosok seperti Nazaruddin banyak berkeliaran"Nazaruddin-Nazaruddin itu banyakCari-cari saja Nazaruddin yang lainDan yang berhubungan dengan Nazaruddin bukan kami saja," ucapnya.
Namun Idris enggan membeber sosok yang disebutnya berperilaku sepeti NAzaruddin ituIdris juga tak mau membeber perusahaan yang juga melakukan praktik suap menyuap dan berhubungan dengan Nazaruddin agar bisa menggarap proyek yang didanai APBN
"Cari saja sendiriKalau mau korupsi diberantas, ya dari hulu sampai hilir," cetusnya.
Bagaimana dengan peran Dirut PT DGI, Dudung Purwadi yang juga disebut ikut membicarakan success fee? Idris menegaskan bahwa Dudung tidak banyak berperan dalam kasus itu"Pak Dudung pasif saja," sambungnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tertekan Tangani Century
Redaktur : Tim Redaksi