"Beliau (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), kan seorang doktor yang sebelumnya juga Jenderal TNI, itu juga harus rasional dalam mengelola negara
BACA JUGA: KPK Tertekan Tangani Century
Jadi tidak ada urusan dengan desakan pihak manapun," kata Akbar Tandjung, dalam diskusi Dialog Kenegaraan bertema "Efektifitas Reshuffle Kabinet Terhadap Pemerintahan dan Pembangunan Daerah", di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (21/9).Apalagi dikait-kaitkan dengan pihak-pihak di luar yang punya hak proregatif
BACA JUGA: Sukardi: Jika Ada Reshuffle, Tanda Pemerintahan Masih Ada
"Apalagi dikaitkan dengan sayaLebih lanjut, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar itu menyarankan dalam masa 3 tahun ke depan pemerintah hendaknya fokus memperbaiki infrastruktur, ketersedian energi dan pangan.
"Dulu pemerintahan SBY menggelar Infrastruktur Summit, mana hasilnya
BACA JUGA: Bamsoet: Selesaikan Mumpung yang Terlibat Masih Berkuasa
Belum lagi soal ancaman ketersediaan energi dan panganIni harus diantisipasi kodisi buruknya," kata Akbar.Akbar Tandjung mengingatkan, terlalu sering mengabaikan rasa ketidakpuasan dan ketidapercayaan publik terhadap kinerja pemerintahan bisa berakibat fatal bagi keberlangsung negeri ini.
"Sering mengabaikan rasa ketidakpuasan dan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintahan karena mendapat informasi yang salah bisa berakibat fatal terhadap keberlangsungan bangsa ini," pungkasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Boni: Tidak Setor ke Partai, Menteri Direshuffle
Redaktur : Tim Redaksi