IDU, Konsentrasi Startegi Pertahanan

Rabu, 11 Maret 2009 – 17:45 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Pertahanan RI Juwono Sudarsono mengemukan, visi perguruan tinggi Indonesian Defense University (IDU) atau Universitas Pertahanan Indonesia ialah menjadi sebuah lembaga yang terpandang di kawasan Asia Pasifik

 

“IDU bergerak di bidang pendidikan, riset, dan outreach dengan konsentrasi pada studi dan kajian-kajian strategis pertahanan,” tegasnya.

Dia menyebut, misi IDU menjadi universitas yang mempersiapkan kader-kader pemimpin nasional baik yang berasal dari komponen militer maupun sipil

BACA JUGA: IDU Selenggarakan Tiga Program Pasca Sarjana

“Itu dipersiapkan untuk menghadapi sejumlah tantangan di bidang pertahanan dan keamanan, serta isu strategis dunia lainnya melalui program pendidikan multi-disiplin secara komprehensif, pertukaran profesional, riset, dan outreach,” papar Juwono

 

Universitas yang mulai dimatangkan pada Januari 2008 oleh Dephan itu, mendapat dukungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan jajaran Kabinet Indonesia Bersatu

BACA JUGA: Bebankan Biaya Pendidikan, Melanggar Konstitusi

“Awalnya karena diidentifikasi adanya kebutuhan untuk peningkatan kemampuan sumber daya manusia TNI secara menyeluruh, guna meningkatkan kualitas pendidikan militer yang ada saat ini dengan sebuah tujuan jangka panjang.”

 

Menurut dia, transformasi TNI menjadi sebuah institusi yang modern, relevan, dan profesional

Itu merupakan bagian penting dalam kebijakan reformasi di sekitar pertahanan dan keamanan

BACA JUGA: SBY Resmikan UPI

“Dari tiga program studi utama pasca, SSPS/NWC, Sesko TNI/JFSC, serta SKPS/IDSS, Universitas Pertahanan Indonesia berwenang memberikan gelar Master of Defense Studies kepada lulusan dari salah satu program-program IDU,” imbuhnya

 

IDU siapkan para pengajar dari kalangan akademik dalam dan luar negeriSaat ini sudah disiapkan staf pengajar internasional yang didatangkan dari Crandield University, UK dan Giessen University, Germany“Direncanakan untuk melibatkan penguji dan konsultan eksternal dari lembaga pendidikan terkemuka untuk menjamin terpenuhinya standar internasional,” cetusnya

 

Juwono juga menyebut, bagi mahasiswa yang berasal dari institusi militer harus diajukan oleh kesatuannya masing-masingUntuk program pasca NWC harus sudah berpangkat kolonel atau lebih tinggi, program JFSC berpangkat kolonel (hanya militer), dan IDSS berpangkat kapten atau lebih tinggiStruktur organisasi IDU, paling tinggi Menteri Pertahanan, memiliki garis instruksi terhadap Presiden Universita, yang memiliki garis komando terhadap program NWC, JFSC, dan IDSS.(gus/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasasi Ditolak, Vonis Urip Tak Berubah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler