BACA JUGA: Pertagas Bangun Fasilitas Pengolah LPG
Hal ini disampaikan Vice President Communications Pertamina Anang Rizkani Noor dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat, (14/11)
Menurut Anang, Pertamina seyogyanya mendapat kesempatan untuk mengelola ladang migas Blok Semai V, untuk meningkatkan potensi aktifitas dan keuntungan bisnis yang pada akhirnya menguntungkan bagi negara
BACA JUGA: Pertamina Jadi Mayoritas di Natuna
Dalam data siaran pers tersebut, terlihat total komitmen investasi untuk tiga tahun pertama yang diajukan Pertamina jauh di atas komitmen investasi yang ditawarkan HessNamun, komitmen bonus tandatangan (signing bonus) yang diajukan Pertamina memang jauh lebih kecil ketimbang yang ditawarkan Hess
BACA JUGA: Gagal Kliring Rp 5 M, BI Awasi Bank Century
Pertamina hanya menawarkan bonus tandatangan sebesar US$ 15 juta, sementara komitmen Hess mencapai US$ 40 juta"Pertamina memang tidak memberikan signing bonus sebesar pemenang tenderAkan tetapi Pertamina memberikan penawaran teknik yang jauh lebih baik dan dalam jangka panjang akan lebih memberikan keuntunganKarena itulah, Pertamina seharusnya mendapatkan kesempatan right to match dalam proses tender, yang tidak pernah diberikan Departemen ESDM kepada Pertamina," ujarnya.Dalam penawaran ini Pertamina menggandeng Shell, perusahaan migas terkemuka asal Singapura sebagai mitra kerja untuk pengelolaan Blok Semai V iniSelain itu,Pertamina memiliki penawaran yang lebih baik dari peserta lain dengan menawarkan teknologi eksplorasi yang lebih maju dari teknologi yang selama ini digunakan di Indonesia.
Total komitmen investasi yang ditawarkan Pertamina sebesar US $ 267,26 jutaSementara Hess hanya US$ 143 jutaKomitmen kerja ini membuat total komitmen Pertamina masih di atas HessHal ini, menurut Anang, berarti memberikan keuntungan jangka panjang jauh lebih baik untuk negara dari sisi pengelolaan lahan migas dan tingkat investasi.
Berbeda dengan Hess Ltd yang menggunakan teknologi 2D (2 dimensi) dalam survei seismik, Pertamina justru menggunakan teknologi 3D (3 dimensi) yang jauh lebih akurat dan akan membawa efektifitas lebih tinggi saat pengeboranTeknologi 3D (3 diensi) ini hanya dipakai oleh perusahaan migas kelas dunia.
Wilayah laut dalam Blok Semai V saat ini merupakan wilayah ekplorasi yang paling potensial berdasarkan data geologiPotensi gas di wilayah ini yang mencapai lebih dari 8 miliar kaki kubik gas, yang termasuk potensi yang sangat besar dalam klasifikasi temuan di Asia-Pasifik belakangan ini.(wid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... EIA Turunkan Estimasi Demand Minyak Dunia
Redaktur : Tim Redaksi