IHSG Kembali di Bawah 4.000

Sabtu, 10 September 2011 – 02:22 WIB

JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) gagal menggenapkan kenaikan sepanjang pekanTren finis di zona hijau terhenti pada perdagangan kemarin setelah ditutup turun 6,888 poin (0,18 persen) ke level 3.998,502

BACA JUGA: 42 SPBU Nakal Diberi Sanksi

Sedangkan indeks LQ 45 melemah 4,438 poin (0,63 persen) ke posisi 705,25.
           
Direktur Utama Finan Corpindonusa Securities Edwin Sinaga mengatakan penurunan yang terjadi kemarin wajar karena profit taking setelah penguatan empat hari berturut-turut
"Wajar lah, tidak akan naik terus," ujarnya Jumat (9/9).

Tren kenaikan indeks, menurut dia, masih sangat baik

BACA JUGA: Gajah Tunggal Suplai Ban Proton

Terlebih pengaruh negatif global mulai berkurang
"Amerika Serikat sudah baik dan Eropa mulai smooth

BACA JUGA: APL Ambil Emporium Pluit

Walaupun begitu, masih ada kekhawatiran khusus untuk Eropa karena ada prediksi krisis menjalar ke negara lain," terangnya.
           
Setelah Yunani, Portugal, Spanyol, sampai ke Italia, ada prediksi krisis menjalar ke PerancisDiharapkan prediksi itu tidak terbukti sehingga pasar pulih sepenuhnya"Pekan depan saya perkirakan indeks bergerak di kisaran support 3.880 dan resistance 4.100," terusnya.

Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 103.296 kali pada volume 3,914 miliar lembar senilai Rp 3,326 triliunSebanyak 107 saham naik, sisanya 113 turun, dan 94 stagnanTransaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 52,868 miliar di seluruh pasar.
           
Bursa Asia pada penutupan perdagangan kemarin; indeks Komposit Shanghai terkoreksi 1,19 poin (0,05 persen) ke 2.497,75; indeks Hang Seng drop 46,19 poin (0,23 persen) ke 19.866,63; indeks Nikkei 225 melemah 55,46 poin (0,63 persen) ke 8.737,66; dan indeks Straits Times tergerus 30,77 poin (1,08 persen) ke 2.826,13(gen/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Moratorium Bangun Mal dan Apartemen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler