jpnn.com, DANAU TOBA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerjunkan Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Ikan dan Lingkungan.
Upaya itu dilakukan untuk menindaklanjuti kasus kematian massal ikan di danau Toba, yakni di kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.
BACA JUGA: Tangani Kematian Ikan di Danau Toba, KKP Terjunkan Satgas
Anggota Tim Satgas KKP Ahmad Jauhari menjelaskan, hasil monitoring kualitas perairan dan investigasi di lapangan setidaknya ada tiga dugaan sementara penyebab kematian massal ikan tersebut.
Salah satunya yakni terjadinya penurunan suplai oksigen bagi ikan, kepadatan ikan dalam KJA yang terlalu tinggi, dan lokasi KJA terlalu dangkal, sementara dasar perairan merupakan lumpur.
BACA JUGA: Jutaan Ikan Mati di Danau Toba, Pemkab Samosir Bilang Begini
Menurutnya, turunnya suplai oksigen disebabkan oleh terjadinya upwelling (umbalan) yang dipicu oleh cuaca yang cukup ekstrim dan berakibat adanya perbedaan suhu yang mencolok antara air permukaan dan suhu air dibawahnya, inilah yang mengakibatkan terjadinya pergerakan masa air dari bawah ke permukaan.
âCuaca ekstrim telah memicu upwelling. Jadi, pergerakan massa air secara vertical ini membawa nutrient dan partikel-partikel dari dasar perairan ke permukaan, dan ini menyebabkan pasokan oksigen untuk ikan menjadi berkurang, apalagi lokasi KJA cukup dangkal dan sustratnya berumpur," ucap Jauhari.
BACA JUGA: Ternyata Ini Penyebab Jutaan Ikan Mati Massal di Danau Toba
Di samping itu, pihaknya melihat, ternyata kepadatan ikan dalam KJA juga terlalu tinggi, sehingga sangat mengganggu sirkulasi oksigen.
Tim Satgas juga merekomendasikan agar untuk sementara waktu aktivitas KJA di hentikan terlebih dahulu sekitar dua bulan, agar perairan bias me-recovery kondisinya seperti semula.
âYa paling tidak dua bulan ke depan, kami imbau masyarakat menghentikan sementara waktu aktivitas budidayanya, hingga perairan kembali stabil," pungkasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jutaan Ikan Mati Massal di Danau Toba, Petani Rugi Miliaran
Redaktur & Reporter : Yessy