Iklim Industri Kontradiktif

Senin, 06 Oktober 2008 – 12:23 WIB
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris mengakui masih terjadi situasi kontradiktif pada iklim usaha di sektor manufaktur nasionalHal itu yang dinilai sebagai penyebab turunnya realisasi investasi di sektor industri pada semester pertama 2008

BACA JUGA: Eropa Janji Tindak Banker Bermasalah

Akibatnya, peringkat kemudahan berbisnis Indonesia pun turun


Dalam hasil survei International Finance Corporation (IFC) selama Juni 2007-Juni 2008 peringkat kemudahan berinveatsi di Indonesia turun dari 127 ke posisi 129 dari 181 negara

BACA JUGA: Wall Street Cemaskan Ekonomi AS

Indonesia dinilai IFC belum kompetitif menerapkan kebijakan fiskal dan nonfiskal
Fahmi mengakui penilaian itu muncul karena ada kontradiksi terhadap sistuasi tertentu

BACA JUGA: Pasar Bisa Stabil Lagi



"Termasuk regulasi yang mengatur tata kelola, itu yang dinilai (IFC) belum optimalInilah yang menimbulkan kontradiksi," ujarnya

Kontradiksi itu, menurut dia, juga terjadi karena pertumbuhan investasi asing yang masuk tidak menggambarkan kondisi iklim usaha yang riil di dalam negeriArtinya, masih banyak faktor lain ikut mempengaruhi

Meski begitu, dia menilai yang sekarang sudah mulai berjalan baik adalah Undang-Undang Perseroan TerbatasDengan aturan baru itu, dia meyakini komitmen investasi sepanjang tahun ini justru akan meningkat di atas 100 persen(wir/fan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementerian BUMN Susun Roadmap Privatisasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler