BACA JUGA: Harus Fokus, KPK Jangan Pusingkan Perubahan UU
Sudahlah ban serep, kempes lagi," ujar pengamat politik Ikrar Nusabakti, saat diskusi tentang 'Pemerintahan Tanpa Negarawan' yang digelar Megawati Institute (MI), di Sekretariat MI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.Padahal sebelumnya, kata Ikrar pula, cukup besar harapan rakyat dan bangsa ini dengan tampilnya Boediono sebagai Wakil Presiden (Wapres) dalam Pilpres 2009
Ikrar mengatakan, sikap Boediono yang manut kepada Presiden, terlihat jelas saat SBY membentuk unit pengawas yang dipimpin Kuntoro Mangkusubroto - padahal itu merupakan salah satu peran Wapres
BACA JUGA: Agus Tjondro Heran, LPSK Belum Kabulkan Permohonannya
Padahal sewaktu (Wapres) Jusuf Kalla, dia dengan tegas menentang yang seperti ituIkrar mengatakan, sikap Boediono yang biasa-biasa tersebut, bisa jadi dikarenakan beberapa hal
BACA JUGA: MA Didesak Dukung Pergub Larangan Merokok
Selain memang watak pribadi Boediono yang demikian, juga dikarenakan Boedino tak memiliki basis yang kuat"Akhirnya, Boediono seolah hanya terkurung di istana," ungkapnya.Bagi tokoh yang memiliki latar belakang kuat, menurut Ikrar, memang akan lebih percaya diri dalam bersikapDia mencontohkan, seperti yang ditunjukkan Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum Partai Golkar"Begitu dia menemui SBY, gonjang-ganjing koalisi pecah langsung berubahItulah hebatnya IcalWalaupun orangnya kecil, tapi berani," tukas Ikrar.
Sosok pemimpin yang berani dan negarawan seperti yang dimiliki bangsa Indonesia di era pertama merdeka, imbuh Ikrar, kini seolah sulit menemuinyaPadahal, kiprah mereka itu, para figur semisal Soekarno, Hatta, Natsir dan beberapa yang pernah ada di negeri ini tersebut, kini sangat dibutuhkan(mur/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Bertahan, PKS Gembira
Redaktur : Tim Redaksi