BANYUWANGI -Ratusan orang melaksanakan upacara ngentas-entas atau ngaben massal. Mereka adalah umat Hindu yang menggelar ritual di setra (makam) Punden Mbah Kopek, Dusun Sumberjoyo, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jatim.
Ritual itu berbeda dengan ngaben pada umumnya. Sebab, dalam acara tersebut, jasad manusia yang meninggal tidak dikremasi atau dibakar. Tetapi, roh bagi anggota keluarga yang meninggal dan telah dimakamkan disucikan.
''Hanya, para anggota keluarga yang mati dipanggil melalui perantara bunga, lalu disucikan bersama. Jadi, tidak sampai membongkar makam," ujar ketua panitia upacara Untung Mardianto.
Dalam ajaran Hindu, lanjut dia, ritual ngentas-entas itu dimaksudkan sebagai pemanggilan jiwa atau roh anggota keluarga yang meninggal untuk disucikan. Selanjutnya, roh di-stana-kan atau ditempatkan pada tempat yang mulia.
Prosesi ritual tersebut diawali dengan ngentas-entas atau menaikkan roh dengan cara memanggil arwah keluarga yang dipimpin Manghala Upacara Brahmana Romo Ageng Widjoyo Buntoro dari Sidoarjo.
Para ahli waris yang menyucikan anggota keluarga yang meninggal bersiap di bawah tenda. Sementara itu, perlengkapan sesaji atau ubo rampe dipersiapkan di depan tenda. ''Tujuannya, jiwa atman disucikan, lalu dimasukkan dalam sebuah tempat dan diarak menuju stana," terangnya.
Arak-arakan arwah itu dalam Hindu disebut nuntun batara yang dimulai dari setra punden ke Candi Luhur Moksa Jati Dalem Puri Blambangan, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dengan jalan kaki dan iringan musik bale ganjur.
''Upacara ngentas-entas kali ini diikuti 43 kepala keluarga dengan 211 arwah yang disucikan," jelasnya. (ddy/c1/abi/c5/ami/flo/jpnn)
BACA JUGA: Tragis! Mau Bantu Pasien Melahirkan, Bidan Ini Malah Tewas Mengenaskan
BACA JUGA: Banyak Lansia di Kloter Haji, Jangan Lupa Antisipasi Cuaca
BACA JUGA: Yaelah, Mahasiswi Cantik Jadi Penadah Barang Curian
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bengis! Pria Ini Hajar Bocah SD, Mau Ihik-ihik Juga
Redaktur : Tim Redaksi