Illegal Fishing Bukan Perangnya KKP Saja

Rabu, 10 Desember 2014 – 13:15 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian KKP, Jakarta, Senin (8/12). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - NAMA Susi Pudjiastuti langsung mencuat begitu diangkat Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan bulan Oktober lalu. Kehidupannya pribadinya langsung menjadi topik menarik di mata masyarakat, apalagi Bu Menteri hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Belum lagi hobinya yang merokok dan memelihara tato di tubuhnya. Kinerjanya di kementerian juga tak kalah heboh diperbincangkan, setelah mengubah jam masuk kerja pegawainya menjadi lebih pagi. Susi juga berhasil menerapkan kebijakan mengenai menenggelamkan kapal asing ilegal, yang kerap mencuri hasil ikan di perairan Indonesia.

BACA JUGA: Saya Tidak Terlibat

Tak sedikit yang mencibir upaya Susi, yang dinilai hanya berani menenggelamkan kapal berukuran kecil saja. Lalu bagaimana Susi menanggapi cibiran tersebut? Upaya apa saja yang ia lakukan untuk memuluskan rencananya? Apakah seluruh operator menerima kehadirannya? Berikut petikan wawancara dengan Susi beberapa hari lalu dengan wartawan JPNN.com, Yessy Artada, di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jalan Merdeka Timur, Jakarta.

Beberapa orang mencibir ibu hanya berani menenggelamkan kapal Vietnam yang berukuran kecil saja?

BACA JUGA: Di Indonesia Sepakbola itu Nomor Satu

Jangan bullying kami. Itu (kapal Vietnam) ukurannya 70 GT. Mungkin kameramen ambil dari jarak jauh, jadi kelihatan kecil. Kapal ukuran 70 GT itu ukuran (kapal) cukup besar, karena bisa mengangkat 5 ton hasil laut dalam sekali menjaring. Sekali tarik, kerusakan yang mereka timbulkan besar.

Yakin dengan menenggelamkan kapal ampuh dan membuat jera kapal asing?

BACA JUGA: Bukan Kesalahan Jokowi

Saya dengar beberapa pemain balik dan langsung memarkirkan kapal mereka, tapi kita terus mengawasi serta melakukan investigasi dan verifikasi. Ini persoalan Indonesia dengan pencuri. Ini tidak bisa kita biarkan. Kita sudah dekati dengan cara baik, sekarang tidak bisa kita biarkan. Bukan cuma Kepmen atas lembaga anti ilegal fishing, kita mendukung presiden (Jokowi) membuat Inpres seperti yang dilakukan Obama. Banyak kejahatan terjadi dari ilegal fishing. Dunia setuju ilegal fishing di manapun tidak bisa dibiarkan.

Upaya yang sudah dilakukan untuk menenggelamkan kapal asing?

Saya memohon pak presiden (Jokowi) agar mengkoordinasikan semuanya ini bersama panglima TNI-AL AU AD, kepolisian, dan Menkopolhukam. Illegal fishing bukan perangnya KKP saja, tapi perangnya bangsa Indonesia. Karena kerugiannya banyak sekali. BBM, ikan, dan ketidakmampuan kita menyediakan sumber protein mandiri, padahal 2/3 wilayah kita laut dan nomor dua terpanjang di dunia.

Sejauh ini respon operator lain? Apa semua memberikan dukungan?

Dari hasil pendekatan persuasif ada operator perikanan yang saya anggap tidak menghargai usaha saya sebagai aparat negara, sebagai Menteri KKP, di mana jelas-jelas mereka membohongi data-data yang mereka berikan kepada saya. Mereka bilang hanya 50 ton setahun. Itu tidak kooperatif dan menyepelekan dan tidak menghargai saya sebagai petugas negara yang meminta keterangan pelaku usaha, ini tidak bisa kita biarkan. Kapal kecil di Pangandaran saja bisa 500 Kg-1 ton sehari.

Sampai kapan kapal asing akan ditenggelamkan?

Kalau sudah jera buat apa kita tenggelamkan, lebih baik disita kita kasihkan ke nelayan, biar mereka bisa bersaing ke tetangganya. Ini akan terus kita lihat. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saya Harus Ngurus Negara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler