Para ilmuwan di dalam kapal penelitian CSIRO (Lembaga Penelitian Australia), ‘The Investigator’, telah mengabadikan sejumlah foto langka dari letusan gunung berapi ‘Big Ben’ yang terpencil.

Big Ben di Heard Island, sub-Antartika, adalah gunung tertinggi di wilayah Australia dan diketahui telah meletus sedikitnya tiga kali dalam 15 tahun terakhir.

BACA JUGA: Uber Klaim Untungkan Pengguna di Australia Rp 800 Miliar Per Tahun

Kepulauan tetangganya, yakni ‘Kepulauan McDonald’ juga rumah bagi sebuah gunung berapi aktif.

Kepala Ilmuwan dalam penjelajahan itu, yakni Profesor Mike Coffin dari Institut Kelautan dan Studi Antartika, mengatakan, letusan itu muncul secara mengejutkan.

BACA JUGA: Emisi Gas Rumah Kaca Australia Diperkirakan Terus Naik Hingga Tahun 2030

"Melihat uap yang berasal dari kedua gunung berapi aktif di Australia dan menyaksikan letusan di Puncak Mawson telah menjadi kejutan luar biasa bagi penelitian kapal minggu ini," sebutnya.

Ia menyambung, "Kami memiliki 10 ilmuwan geosains di kapal Investigator, dan antusiasme-nya menyebar ke 50 awak kapal kami."

BACA JUGA: Makin Banyak Siswa Gangguan Pendengaran di Canberra Belajar di Sekolah Umum

Jodi Fox dari Universitas Tasmania, yang juga ada di dalam kapal itu, telah melakukan studi doktoral atas vulkanisme di (pulau) Heard Island.

"Untuk melihat lava yang berasal dari Puncak Mawson dan mengalir di sayap Big Ben di atas gletser sungguh luar biasa," ungkapnya.

Letusan penuh sempat tertangkap kamera dan videonya diunggah ke YouTube oleh Institut Kelautan dan Studi Antartika.

Salah satu ilmuwan yang diwawancarai dalam video mengatakan bahwa mereka bersemangat untuk melihat daratan setelah beberapa minggu di laut dan letusan gunung berapi itu adalah "bonus tambahan".

Kepulauan Heard dan McDonald yang terpencil di Australia terletak di 4.100 kilometer barat daya Perth dan 1.750 kilometer di utara pangkalan Antartika Australia, Davis Station.

Para ilmuwan di penjelajahan itu mempelajari hubungan antara gunung berapi aktif di dasar laut dan mobilisasi zat besi, yang mendukung kehidupan di Samudera Selatan.

Temuan mereka akan menjadi bagian dari pemahaman yang lebih besar dari sistem iklim dan perubahan iklim di Bumi.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Festival Al Salam di Australia Ajak Warga Lebih Mengenal Islam

Berita Terkait