Imbas Teror Paskah, Puluhan Rumah dan Toko Warga Muslim Sri Lanka Dirusak

Selasa, 07 Mei 2019 – 04:26 WIB
Tentara Sri Lanka berjaga di depan salah satu masjid di Kolombo. Foto: AFP

jpnn.com, KOLOMBO - Hal yang ditakutkan akhirnya terjadi. Serangan bom bunuh diri di sejumlah gereja dan hotel bulan lalu memicu konfilk horizontal di Sri Lanka. Puluhan toko, rumah, dan kendaraan milik muslim diserang sekelompok umat Katolik dan Kristen di Negombo, Minggu (5/5).

Gereja Katolik setempat pun segera mengeluarkan imbauan kepada seluruh umat untuk menghentikan kekerasan, Senin (6/5).

BACA JUGA: Warga Sri Lanka Diminta Serahkan Semua Senjata Tajam

"Saya menghimbau semua saudara dan saudari Katolik dan Kristen untuk tidak melukai satu pun orang Muslim karena mereka adalah saudara kita, karena mereka adalah bagian dari budaya agama kita," kata Uskup Agung Kolombo, Kardinal Malcolm Ranjith.

"Karena itu tolong jangan menyakiti mereka dan mencoba untuk menciptakan semangat pemahaman yang lebih baik dan hubungan baik antara semua komunitas di Sri Lanka," katanya dalam sebuah pesan video ke negara tersebut.

BACA JUGA: Sri Lanka Usir Ratusan Ulama Asing

Selama kunjungan ke Negombo di mana dia mengadakan pembicaraan dengan para ulama, sang Kardinal meminta pemerintah untuk menutup bar di kota yang didominasi Katolik tersebut.

"Sebagai tindakan sementara, kardinal meminta pemerintah untuk memerintahkan larangan penjualan minuman keras di daerah Negombo," kata jurubicara kardinal, Pastor Edmund Tilakaratne kepada AFP. (rmol)

BACA JUGA: Teroris Sri Lanka Mulai Sasar Infrastruktur

BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Hari Bom Paskah, Sri Lanka Masih Dihantui Teror


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler