jpnn.com, KOLOMBO - Sri Lanka belum sepenuhnya pulih dari teror bom bulan lalu. Aparat masih menjaga ketat tempat-tempat ibadah dan titik-titik strategis ibu kota. Karena khawatir pecah bentrokan horizontal antarwarga, pemerintah pun mengimbau penduduk untuk menyerahkan senjata tajam masing-masing kepada pihak berwenang. Sementara itu, militer mulai memperbaiki Gereja St Antonius di Kolombo yang menjadi sasaran bom.
Juru Bicara Kepolisian Sri Lanka Ruwan Gunasekara mengatakan, menyerahkan senjata tajam kepada pihak berwajib akan membantu masyarakat pulih. Ancaman konflik bersenjata juga bisa ditekan.
BACA JUGA: Jelang Puasa, Densus 88 Tangkap 8 Teroris
Karena itu, dia mengimbau seluruh penduduk rela menyerahkan senjata tajam yang mereka simpan di rumah. Kecuali, pisau dapur.
"Kami juga meminta warga menyerahkan pakaian militer atau kepolisian pada akhir pekan ini," ujar Gunasekara kepada BBC.
BACA JUGA: Sri Lanka Usir Ratusan Ulama Asing
Itu dilakukan untuk menghindarkan timbulnya ketegangan dalam masyarakat. Juga, penyalahgunaan seragam aparat oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Aparat Sri Lanka siaga sejak serangan yang merenggut lebih dari 250 jiwa itu. Sudah dua pekan ini misa Minggu libur karena ancaman bom susulan. (bil/c11/hep)
BACA JUGA: Teroris Sri Lanka Mulai Sasar Infrastruktur
BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Hari Bom Paskah, Sri Lanka Masih Dihantui Teror
Redaktur & Reporter : Adil