Impor Cetak Rekor Tertinggi

Kamis, 02 Juni 2011 – 04:24 WIB

JAKARTA – Nilai impor Indonesia kembali mencetak rekor baru sepanjang sejarahBadan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, total impor selama April 2011 mencapai USD 14,89 miliar

BACA JUGA: PLTA untuk Inalum Diserahkan 2012

Angka ini naik 2,8 persen ketimbang Maret atau jika dibandingkan dengan April tahun lalu kenaikannya 32,54 persen


“Impor April sebesar USD14,89 miliar merupakan angka tertinggi dibandingkan angka impor sejak sejarah BPS mencatat

BACA JUGA: Persiapan Ambil Alih Inalum Sudah Matang

Naik 32,54 persen dibanding april 2010 yang sebesar USD 11,24 miliar,” kata Deputi Kepala BPS Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa, Djamal di Jakarta, Rabu (1/6).

Kenaikan itu terutama ditopang oleh kenaikan impor migas sebesar USD 1,01 miliar atau 35,28 persen dibanding bulan sebelumnya karena impor barang nonmigas justru turun USD 0,61 miliar (5,25 persen) dari bulan sebelumnya
Sedangkan impor nonmigas mencapai USD 11 miliar atau turun 5,25 persen dibandingkan Maret 2011.

Total impor Januari-April 2011 yaitu USD 53,69 miliar atau naik 30,32 persen pada periode yang sama tahun lalu

BACA JUGA: Ekspor Meningkat, Impor Masih Dikuasai Tiongkok

Total impor nonmigas yaitu USD 41,4 miliarImpor terbesar adalah mesin dan peralatan mekanik senilai USD 7,19 miliar kemudian mesin dan peralatan listrik senilai USD 5,55 miliar.
 
Djamal mengatakan, impor terbanyak berasal dari China dengan total USD 7,47 miliar dan pangsa 18,03 persenDisusul Jepang USD 5,75 miliar (13,89 persen), Thailand sebesar USD 3,49 miliar (3,49 persen)Sementara pangsa impor dari negara-negara Asean lainnya sebanyak 23,74 persen dan Uni Eropa 8,82 persen.

Sementara itu, BPS juga mencatat angka inflasi pada Mei 2011 sebesar 0,12 persenInflasi dipicu kenaikan harga sandang dan perumahan sepanjang Mei 2011“Inflasi kumulatif Januari-Mei 2011 adalah 0,51 persen, sementara inflasi yoy di Mei mencapai 5,98 persen,” terang Djamal.

Dari 66 kota, sebanyak 51 kota mengalami inflasi dan sisanya 15 kota mengalami deflasiInflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 1,66 persen dan Kendari 1,08 persenSementara, inflasi terendah di Mataram, Kediri, dan Denpasar 0,02 persenAdapun deflasi tertinggi terjadi di Tarakan yakni 1,14 persen karena harga cabai turun.

Djamal mengatakan, sepanjang Mei 2011 ini harga makanan masih menurun dan menyumbang deflasi sebesar 0,07 persenMakanan jadi, minuman, dan rokok menyumbang inflasi 0,04 persen, perumahan, air, listrik, gas menyumbang inflasi 0,06 persenLalu sandang termasuk emas menyumbang inflasi 0,05 persen(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPS Usulkan Pembatasan BBM Saat Inflasi Rendah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler