Impor dari Tiongkok Turun, RI Surplus

Jumat, 02 Desember 2011 – 03:03 WIB

JAKARTA - Setelah sekian lama menderita defisit perdagangan dengan Tiongkok, neraca perdagangan Indonesia akhirnya mencatat surplus pada Oktober laluAkselerasi ekspor ke Tiongkok makin meningkat, sedangkan pada Oktober impor dari negara dengan jumlah penduduk terbanyak tersebut justru menurun.
      
Ekspor Indonesia ke Tiongkok pada Oktober mencapai USD 2,241 miliar, meningkat dibandingkan September USD 2,075 miliar

BACA JUGA: Inflasi November 0,34 Persen

Sedangkan impor dari Tiongkok USD 2,134 miliar atau turun tipis dibanding September USD 2,200 miliar
Dengan begitu, neraca perdagangan dengan Tiongkok pada Oktober mencatat surplus USD 107 juta

BACA JUGA: Rugikan Daerah, PT Antam Dituding Menambang Ilegal

Pada September lalu, masih defisit USD 125 juta.
      
Direktur Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Satwiko Darmesto mengatakan komoditas dari Tiongkok yang menurun pasokannya adalah besi dan baja
"Itu memang termasuk bahan baku

BACA JUGA: Impor Barang Konsumsi Terus Naik

Namun, kami belum mengetahui penyebabnya," kata Satwiko di kantornya kemarinJika pasokan komoditas tersebut dari dalam negeri mencukupi, hal tersebut menjadi kabar menggembirakan.
      
Secara umum, nilai ekspor Indonesia pada Oktober tercatat USD 16,80 miliar atau turun 4,21 persen dibanding ekspor September 2011Sedangkan jika dibanding Oktober 2010 masih tumbuh 16,70 persenEkspor nonmigas sepanjang Oktober mencapai USD 13,91 miliar atau naik 2,17 persen dibanding September

Secara kumulatif, ekspor Januari-Oktober mencapai USD 169,03 miliar atau tumbuh 34,88 persen dibanding periode yang sama 2010Sedangkan ekspor nonmigas USD 134,73 miliar atau meningkat 30,36 persen.
      
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar pada Oktober 2011 terjadi pada mesin-mesin atau pesawat mekanik USD 318,6 jutaSedangkan penurunan terdominan terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati USD 270,3 juta.
      
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Djamal mengatakan kekhawatiran jebloknya ekspor ke AS dan Tiongkok ternyata tidak terbukti"Ekspor ke AS dan Eropa masih tinggi," kata Djamal.

Sedangkan nilai impor pada Oktober mencapai USD 15,65 miliar atau naik 3,18 persen dibanding September yang USD 15,17 miliarSedangkan dibanding Oktober 2010 masih bertumbuh 29,14 persenSedangkan sepanjang Januari-Oktober, nilai impor USD 145,68 miliar atau tumbuh 33,03 persen dibanding periode yang sama tahun lalu(sof/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tindak Tegas Tangki Siluman!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler